One Direction
Author
- Icha Elias
- I wish i could be future programmer. Sometimes, i'm writing, but i haven't finish all my stories. i studied in Gunadarma University.
Diberdayakan oleh Blogger.
Minggu, 30 September 2012
Lonely Girl - Prolog -
Lonely Girl
A Cody Simpson Love Story – Prolog
Saat ia pertama kali melihat gadis itu, yang terpikirkan diotaknya adalah sebuah kata, aneh. Saat itu ia tidak habis pikir, kenapa gadis itu bisa hidup di kota besar seperti Los Angeles ini. Kebanyakan orang disana berpenampilan sangat modis, dengan pakaian yang ber-merk dan keren. Walaupun, pakaiannya sama sekali tak aneh. Tapi yang paling ia herankan adalah, kenapa gadis berambut kecokelatan itu bisa tidak mengenal dirinya.
Apakah gadis itu tinggal dihutan sehingga ia tidak tau siapa dirinya?
Apakah gadis itu tidak mempunyai televisi atau alat elektronik sosial lainnya?
Apakah ia harus membelikannya sebuah handphone untuk gadis itu untuk sekedar memberi tahu kalau dia adalah seorang publik figure?
Jika banyak gadis-gadis yang selalu memberikan teriakan histerisnya ketika ia melihat Cody Simpson melintas didepannya, meminta untuk mengambil foto bersama dirinya, meminta sebuah autograph atau apalah sesuatu yang seperti gadis-gadis biasanya butuhkan.
Gadis rambut cokelat itu justru memberinya tatapan ketakutan, tatapan yang tidak biasanya dilihat oleh Cody. Pria itu pernah tidak sengaja menggenggam tangannya, namun gadis rambut cokelat itu justru menepis tangannya dan kembali menyingkir beberapa langkah dari Cody.
Walaupun Cody telah memberitahu gadis itu kalau ia tidak mempunyai penyakit berbahaya, ia bukan seorang teroris ataupun penjahat yang akan jahat terhadap gadis itu. Tidak sama sekali!
Tetapi yang mengganggu pikiran Cody adalah apakah ia harus menolong gadis itu? tatapan ketakutannya terkadang terlihat seperti tatapan minta tolong, meskipun gadis itu sama sekali tidak menjerit untuk minta pertolongan darinya, genggaman tangan Cody yang ditepis olehnya pun mungkin saja adalah arti bahwa ia ingin digenggam lebih erat dari pria itu, berharap bahwa Cody akan menularkan ketenangan pada gadis itu. Semua perlakuan gadis itu sama sekali tidak bisa menipu Cody, Cody tau bahwa gadis itu sedang tersesat, ketakutan dan membutuhkan seseorang untuk menjadi pahlawan, penenang dan juga pelindung baginya.
Iya, ia lah orangnya. Cody harus menolongnya, bukan orang lain. Cody telah membisikkan sebuah kata-kata pada gadis itu.
“Jika suatu saat kau membutuhkan seseorang untuk bersandar, melindungi atau mungkin.. kalau kau merindukanku, bisakah kau memberi tahuku agar aku bisa langsung berlari menemuimu?”
***
Prolog doang -__-
mau coba bikin CLS. tapi sepertinya gagal hahaha~
Categories
Fiction,
My Task,
Tugas Softskill
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar