Minggu, 16 Juni 2013

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)

Diposting oleh Icha Elias di 02.07 0 komentar



 Bantuan Langsung Sementara Pemerintah (BLSM) merupakan suatu program pemerintah dalam rangka kebijakan untuk menaiki harga BBM Bersubsidi. Bantuan ini bersifat sementara, bantuan ini ditujukan kepada masyarakat miskin. Pemerintah mengadakan BLSM karena ingin membantu rakyat miskin terutama dalam hal financial. Pada dasarnya BLSM itu tidak jauh berbeda dengan BLT, mungkin namanya saja yang
berbeda.

          Bantuan ini akan diberikan langsung oleh pemerintah kepada rakyat miskin ketika harga BBM bersubsidi naik. Namun program ini mendapat pro kontra dari banyak pihak terutama partai – partai yang berada dalam kabinet Indonesia jilid II.

          Penyaluran dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai hanya akan menjadi instrumen politik dalam meningkatkan citra partai. Kebijakan pemberian kompensasi ini akan diklaim sebagai kebijakan para menteri dari partai yang mendorong kompensasi tersebut.

          Partai-partai yang mendorong kompensasi juga akan memanfaatkan momentum itu. Kader partai yang duduk di kementerian akan mengklaim kompensasi itu sebagai program yang bersangkutan. Sebelum rencana pemberian kompensasi itu terealisasi pun, sudah ada menteri yang mengklaim kompensasi tersebut sebagai kebijakannya. Muatan politik sangat kental mewarnai kebijakan pemberian kompensasi tersebut.
"Muatan politiknya terlalu tinggi. Partai-partai akan memanfaatkan untuk elektabilitas, menarik simpati publik.

          Selain itu juga dikhawatirkan pemberian kompensasi ini akan tidak efektif dalam pendistribusiannya nanti. Ketika penyaluran kompensasi tidak efektif, lanjutnya, saat itulah partai politik bermain merebut simpati rakyat dengan berperan seolah serius mengawasi pendistribusian tersebut.
"Ketika distribusi di lapangan bermasalah, partai-partai akan serius mengawasi. Ini kan distribusi menyentuh masyarakat, berhadapan langsung parpol dengan konstituen, di situlah bermain, pemberian kompensasi, seperti dalam bentuk BLSM, justru tidak mendidik masyarakat.
"Bentuk kompensasi kan hanya berganti bungkus, tidak mencerdaskan masyarakat, dulu ada BLT, sekarang BLSM, sama saja.
Seperti diberitakan, seiring dengan rencana menaikkan harga BBM, pemerintah mengajukan empat opsi kompensasi, yakni bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan beras miskin. Total dana kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi yang disepakati Rp 27,9 triliun.

          Pemerintah bersikap, kenaikan harga BBM hanya akan dilakukan setelah adanya kepastian persetujuan DPR terkait adanya dana kompensasi yang diajukan pemerintah melalui APBN Perubahan tahun 2013. Tanpa adanya kompensasi, pemerintah masih terus akan menunda kenaikannya. Rencana kenaikan harga BBM ini disepakati Sekretaris Gabungan Koalisi, kecuali Partai Keadilan Sejahtera.

          Pemberian BLSM berdampak buruk bagi masyarakat miskin karena mengakibatkan ketergantungan. Mereka dikhawatirkan tidak dapat berbuat apa-apa dan berpikir kritis mengingat BLSM menempatkan masyarakat miskin sebagai penerima bantuan. Seharusnya pemerintah itu lebih banyak membuka lapangan pekerjaan bukan memberikan sesuatu yang instan dan akan lebih baik jika kompensasi dibuat seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang lebih sistematis dan tepat sasaran.

          Kenaikan harga BBM perlu kajian matang dan mendalam sebelum diberlakukan. Kenaikan harga BBM pun harus diikuti oleh upaya-upaya mitigasi demi menjaga daya beli masyarakat miskin. "Ini karena inflasi yang naik berpotensi menambah empat juta orang miskin baru."
Terkait kuota BBM bersubsidi, salah satu partai yang berada pada koalisi yaitu Partai Gerindra mengingatkan pemerintah untuk menjaga besaran volume 48 juta kiloliter yang telah disepakati. Sebab berkaca pada 2012, subsidi yang awalnya ditetapkan 40 juta kl, pada akhir tahun melonjak menjadi 45 juta kl. "Kuota jebol menyumbangkan defisit anggaran," kata Francis.

          Agar penyaluran tepat sasaran, BLSM menjadi perhatian dari aparat hukum seperti KPK dan lembaga hukum lainnya seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain itu pemerintah harusnya berusaha menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri.

Selasa, 11 Juni 2013

Upaya Ketahanan Nasional

Diposting oleh Icha Elias di 05.10 0 komentar

KETAHANAN NASIONAL


Ketahanan Nasional tentu sangat diperlukan untuk mempertahankan budaya negara dan mempertahankan negara Indonesia dari bangsa bangsa yang ingin merebut budaya maupun bangsa kita.
Maka dibutuhkan upaya ketahanan nasional yang dalam pribadi saya adalah sebagai berikut;

·    Mandiri, maksudnya mandiri adalah, mungkin negara kita harus menyelesaikan masalah sendiri, tak ada campur tangan dari negara lain. Jika negara lain tau masalah-masalah yang menimpa kita. Bisa saja mereka mempunyai rencana lain untuk menjatuhkan, menyerang atau mungkin mengambil alih negara ini. Intinya, kita tidak harus bertumpu pada negara lain dalam masalah apapun. Kita punya tenaga ahli, orang pintar dari segala bidang. Kenapa tidak memanfaatkannya?

· ·   Kerjasama, ini yang harus lebih dan lebih ditingkatkan. Kita negara dengan berjuta-juta penduduk. Jika kita kompak untuk mempertahankan negara yang kita cintai, pasti akan tercapai pada titik yang lebih dari aman dan saling menghargai moral, kekuatan dan kepribadian bangsa.
·     
  ·     Dinamis, Ketahan nasional tidaklah tetap dan tidak juga stabil. Posisinya bisa saja terus menurun atau  mungkin meningkat. Semua tergantung pada bagaimana bangsa negara tersebut mempertahankannya. Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan harus ditingkatkan setiap saat dan jangan lengah dan dinamikanya diarahkan  untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik. 

Dan itu mungkin sedikit pendapat saya untuk memberi pendapat tentang Ketahanan Nasional. 

Pengalaman "Terindah" dengan Alat Transportasi

Diposting oleh Icha Elias di 04.55 0 komentar



Pengalaman Terindah Saat Naik Transportasi.

Well, to be honest  I don’t even had a beautiful journey with any transportation. Whatever you call it. Karena saya sendiri juga kalau menikmati perjalanan dengan transportasi selalu menyibukkan pikiran dengan lagu lagu yang berputar ditelinga, dengan tatapan kosong menuju keluar jendela dan melihat kearah jalan dengan pikiran yang sudah entah kemana.

But I may have a story when me and my friend went to “Monas” in Jakarta last semester. That’s not even deserve to tell anyone about that, cause it’s kinda weird haha.
Just let me start the story. Kami menggunakan alat transportasi Kereta Api. Yah, ekonomi. Yang bau, kotor dan harus desak-desakan dengan penumpang lain. Disana kami mulai perjalanan dari stasiun Pondok Cina. Yang kebetulan pulang dari kuliah kami langsung “cus” kesana.

Awalnya, kami memang membeli tiket yang ekonomi, selain harganya dibawah terjangkau, kita juga tidak terlalu muluk muluk ingin menggunakan KRL yang ber-AC.

Lalu kami mulai berdiri sambil menyeimbangkan posisi agar tidak jatuh, karena kereta sangat penuh. Akan sangat amat memalukan jika kami –yang berempat—jatuh ditengah keramaian isi kereta. Haha.

Dan kereta telus melaju sampai kami tiba di stasiun yang kalau tidak salah, itu adalah stasiun gondangdia. Karena kereta ekonomi tidak berhenti di stasiun gambir, jadilah kami turun disana. Kami tidak tau sama sekali kalau antara gondangdia menuju monas itu jauh! Dan......disitu kami dia dan bingung. Didn’t know what to do and didn’t know where to go. Akhirnya kami turun dari atas dan turun ke lantai bawah dengan tampang agak kusut karena mungkin saja rencana kita agak sedikit diluar dari penalaran.

Setelah itu, kami berempat bertemu dua orang petugas yang berjaga. Saya tidak tau petugas itu kasihan atau sekedar hanya ingin berbuat baik. Tapi dia, memberikan kita empat tiket COMMUTER LINE secara cuma-cuma agar kita bisa turun tepat di stasiun gambir!

Dengan tak lupa mengucapkan terima kasih, kami akhirnya kembali keatas dan menunggu beberapa menit untuk KRL itu datang. Setelah kereta itu datang, kami masuk kedalam kereta itu dengan menghembuskan nafas lega. Udara di commuter line jauh lebih segar –setidaknya—dibanding kereta ekonomi tadi. Ya, harga memang tak bisa bohong.

Setelah sampai di gambir, kami masuk kedalam monas melalui pintu belakang lalu masuk dengan menundukan kepala, karena kami masuk dari bawah pagar-_-

And...we went to “Gubuk” in monas. At that place is kinda hard to find, like we had to walk circling around the monas. Haha. But, we got what we deserved. Pemandangannya cukup bagus dengan gubuk yang bisa diambil gambarnya, ada beberapa kolam ikan juga. Ofcourse we took many photos of ourselves there. And the point is, we had so much fun. Dan itu juga pengalaman yang tak terlupakan dengan kereta commuter line.

 

Icha's Room Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review