Senin, 30 April 2012

UNTILTED!!

Diposting oleh Icha Elias di 02.21 0 komentar
Hallo~ akhirnya gue pengen coret coret blog gue lagi nih~
meskipun banyak banget nih kerjaan yang belom gue kerjain. salah satunya tuh.. ada rikuesan cerpen 3 sahabat gue (yang satu alhamdulillah udah jadi) buat tugas T___________T
otak gue mumet banget deh.. bingung mau buat cerpen apaan.. sumpeh gapunya ide Щ(ºДºЩ)
gue aja bingung mau buat apa buat tugas softskill gue .__. mana semester ini gue mau dapet nilai A +++++ dalam karya tulis gue.....

gue rada nyesek sih.. nemu blog temen gue yang CUMA CURHAT tapi dia dapet nilai A !!! WHAT THE HELL IS THAT!!!
kalo gitu mah kemaren gue curhat ajaaaaaa! :p
susah susah bikin cerpen 20 halaman, ternyata yang curhat dapet A juga (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩)

ehem gue mau cerita dikit ya~
jadi cita cita gue dari SD itu emang jadi penulis novel gitu. gue pengen banget novel atau cerpen gue tampil.. ga mengharapkan imbalan atau uang saku dulu deh.. gue cuma mau cerita gue dibaca oleh mereka. dan gue pengen tau gimana opini mereka setelah baca cerpen gue..

nah waktu SMA (kelas 2 kalo gasalah) gue kan anggota osis tuh *beresin kerah baju* wkwkwkwk XD #slapped
saat itu ada majalah kota depok. semacem majalah sekolah, jadi yang mau masukin cerita, puisi atau apa aja bakal ditampilin tanpa PIKIR PANJANG. nah, dengan percaya diri nih yaaa.. gue bikin cerpen. cerpennya emang rada maksa sih -_-- tapi serius itu bikinan gue sendiri! gue ga jiplak!
nah gue kirim tuh. kebetulan temen gue juga ada yang kirim cerpen. tapi dia tentang cinta gitu, sementara gue tentang seorang pianis gitu deh kalo gasalah (berarti bener)
dia pun percaya diri.. nah gue baca cerita dia.. oke, bagus sih... tapi..............gitu deh..

beberapa minggu kemudian....

TAU TAUNYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.....
CERPEN GUE GAKETERIMA!!!!! Щ(¯̩̩̩Д¯̩̩̩щ) TAPI CERPEN TEMEN GUE KETERIMA!!!
disitu gue masih nyantai.. siapa tau bulan depan yekan? yaudah, gue tunggu sampe bulan depan. DAN TERNYATA!!!
GAKETERIMA JUGAAAAAAAA!!! Demi ALLAH, disiitu gue shock! cerita yang gue bikin selama beberapa jam itu gaditerima. dengan segala kenyesakan gue, gue langsung ambil gagang telfon rumah (gamau nelpon pake hape gue, gasudi!)
gue tunggu tuh.. supaya diangkat.. gue tanya "Maaf, mau tanya..kenapa cerpen saya yang berjudul Kenangan sang pianis gaketerima ya?" kata gue, nahan nangis tuh gue.
"Oh, maaf ya.. cerita yang anda buat terlalu mengada-ngada dan tidak baik untuk dibaca"
GUE DIEM.
HATI GUE NYESEK SENYESEK NYESEKNYA.
GUE PENGEN MARAH.
abis itu gue lupa waktu itu gue ngomong apa. intinya, gue tutup telpon hampir ngebanting (untung gaada nyokap. Gue pengen banget ngomelin tuh orang!!! NAMANYA CERPEN ITU MENGADA-NGADA LAH... KALO MAU YANG BENERAN MAH TRUE STORY DODOL!!!

tarik nafas... buang...
okeh, mungkin itu bukan rezeki gue...

sampe sekarang gue terus nyoba kirim cerpen gue ke majalah-majalah. tapi masih belom keterima :')
mungkin gue masih terus berusaha.

terus pas gue sekolah. temen gue YANG CERPENNYA KETERIMA BERTA DENGAN PENUH KESOMBONGAN DIDEPAN GUE. gue cuma nyengir kuda. gue bilang selamet kedia dengan muka gue yang ( ˆ⌣ˆ ) tapi dalam hati gue Щ(ºДºщ)

terus temen gue itu, bikin novel... temen temen gue yang lain makin muji muji dia. ada yang bilang "(nama sensor) cerita lo bikin gue nangis" dan laen laen.. gue cuma bisa ¬_¬
ceritanya bagus.. iya baguuus... hahaha
dan setiap gue bikin cerpen, GAADA YANG PERNAH MAU BACA.. pernah, sekali kalinya.. itu cuma satu orang T__________T segitu menjijikannya kah karya tulisan gue..
pas UN gue berhenti nulis nulisan.. gue vakum. *cielah*

terus pas kuliah jiwa menulis gue hadir saat gue bikin sebuah kisah cinta.. WAKAKAKAKAKAK
dan alhamdulillah temen temen dikampus gue suka :') sebenernya tuh gue MALU bangetttt...
hahaha tapi gue suruh baca mereka. mereka nyemangatin gue. terus dukung gue..
seneng banget punya temen kaya gitu (˘̩̩̩˘̩̩̩˘̩̩̩⌣˘̩̩̩˘̩̩̩˘̩̩̩)
dan mereka bilang, gue cocokan kuliah sastra daripada MI hahahahahahahahahahha
tapi mau diapain ya, gue udah terlanjur masuk MI -_-
terus gue didoain jadi penulis .. YA ALLAH :'')

intinya, gue mau nyampein!! kalo gue juga pasti bisa jadi WRITER!!!
gue pengen seperti ILANA TAN, JK ROWLING, JRR TOLKIEN, MEG CABOT DLLL
gue pengen banget kalo suatu saat nanti, gue ngadain sesi tanda tanganin buku gue .. YA ALLAH itu impian gue banget dari dulu :'''')

disini, gue butuh doanya. walaupun gue udah pernah diejek dibilang karya gue galayak masuk! yang penting gue harus bisa jadi PENULIS!!!
YEAH~!!! FIGHTING!!!



Minggu, 29 April 2012

Record Retention Schedule

Diposting oleh Icha Elias di 22.40 0 komentar

Record retention schedule

Menurut FX soedjadi record retention schedule adalah suatu kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka proses manajemen, yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihan, distribusi, maupun disposisi dari record untuk menentukan records yang mana yang perlu tetap disimpan untuk selama-lamanya serta jenis-jenis records yang mana dan yang dalam jangka waktu berapa lama pula perlu dimusnahkan karena sudah tidak diperlukan lagi.
Penggolongan records dilakukan untuk mengatasi masalah dalam melakukan pemilihan dan menentukan kapan suatu records harus dimusnahkan atau disimpan untuk sementara ( temporary storage) atau kapan suatu records ttersebut harus dimusnahkan atau disimpan untuk selamanya (permanent storage ).
Ada empat penggolongan records menurut FX Sudjadi, antara lain :
Records yang tidak penting (nonessential)
Records ini dimaksudkan adalah semua surat-surat, catatan-catatan, maupun laporan yang hanya digunakan dalam waktu yang singkat atau bisa saja laporan itu hanya digunakan untuk bebberapa menit saja oleh karena itu records ini sebaiknya dimusnahkan kalau kegunaanya sudah dipakai dan tidak perlu disimpan.
Yang termasuk kedalam recods ini yaitu :
Nota-nota pembeliaaarn barang yang sudah lunas
Slip-slip surat pendaftaraan
Surat-surat undangan dari karyawan atau relasi
Pengumuman yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari
Pesanan-pesanan yang menyangkut kegiatan rutin

Records yang tidak dimanfaatkan 

Records ini maksudnya adalah records yang masa penggunaanya dalam waktu yang terbatas sehingga perlu dimasukkan ke dalam file yang untuk sementara waktu disimpan untuk kemudian dimussnahkan kalau sudah melewati batas waktu kadaluarsa
Yang tergolong dalam records ini adalah sebagai berikut :
Surat-surat undangan rapat
Dokumen-dokumen yang bersifat periodik
Surat-surat keterangan ijin dan sakit
Surat-surat dinas ke cabang perusahaan

Records yang penting

Yang termasuk records ini adalah catatan-catatan, laporan-laporan ataupun dokumen-dokumen yang mempunyai waktu penggunaanya dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya dalam jangka waktu 4 atau 5 tahun
Yang termasuk dalam records ini antara lain adalah :
Dokumen-dokumen penjualan
Laporan-laporan keuangan
Catatan-catatan pembukuan mengenai penerimaan dan pengeluaran masalah keuangan
Wesel-wesel tagih

Records yang sangat penting

Maksudnya records ini adalah recods inilah yang akan disimpan selama-lamanya sampai bangkrutnya perusahaan ( instansi yang bersdangkutan )

Yang tergolong dari records ini adalah sebagai berikut :
Surat akte pendirian bangunan dan guna pakai
Surat perjanjian kontrak
Surat-surat asuransi
Surat-surat keputusan
Surat ijin pengoperasian kegiatan perusahaan
Surat-surat hak milik perusahaan ,.

credit :  http://ayienyen.blogspot.com/2009/11/record-retention-schedule.html

Minggu, 22 April 2012

FILING

Diposting oleh Icha Elias di 05.56 0 komentar

PENGERTIAN FILING

Filing adalah segala tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah pengumpulan, klasifikasi, penyimpanan, penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat – surat, catatan – catatan, perhitungan – perhitungan, grafik – grafik, data ataupun informasi yang lain dan tindakan tersebut dilakukan dengan setepat – tepatnya dalam rangka melakakukan suatu proses manajemen serta catatan maupun surat tersebut dapat ditemukan kembali dengan mudah.
Mengapa suatu Filing diperlukan dalam suatu perusahaan ?
  1. dihubungkan dengan bisa tidaknya surat yang disimpan tersebut dipakai dengan mengikuti perubahan di waktu yang akan dating baik menyangkut masalah yang berhubungan dengan perencanaan,pengembangan perusahaan, maupun kemajuan dan perubahan organisasi.
  2. Masalah keamanan penempatan FILING yang sebaiknya sewaktu – waktu jika diperlukan dapat dengan mudah ditemukan, hal ini sangat penting karena menyankut dengan proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan perusahaan. Sehingga kecepatan waktu dalam penemuan surat yang dibutuhkan seorang manager sangat perlu diperhatikan.
  3. FILING merupakan suatu tempat penampungan daya ingatan seorang manajer yang sewaktu – waktu jika diperlukan harus dengan cepat ditemukan.
  4. FILING yang dibuat setepat – tepatnya baik pada saat penyimpanan disebut sebagai warkat atau PAPERS
Papers tersebut antara lain :
- Surat pembayaran barang
- Surat penerimaan barang
- Surat hutang
- Surat asuransi
- Surat penjualan barang
- Surat pengiriman barang dll

PENYUSUNAN PAPERS KE DALAM FILE
 
Untuk menunjang keamanan penyimpanan papaers bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya :

1. system penyusunan papers menurut abjad

Penyusunan papers berdasarkan abjad ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian misalnya berdasarkan :
a. Nama orang, nama pendaftar, nama mahasiswa dan sebagainya
b. Masalah yang akan dibahas, topic yang dibicarakan
 
Untuk mempermudah penempatan dan penemuan kembali papers – papers yang bersangkutan maka sebaiknya dalam tempat penyimpanan papers pada awal nama diselipkan huruf abjad yang sesuai dengan nama depan atau huruf depannya misalnya untu setiap pengatian nama atau topic ditulis kedalam lembaran yang menonjol sehingga mudah dlama mencari topic atau nama yang lainya.

2. system penyusunan papers menurut subyek
 
Penyusunan papers menurut subyek ini merupakan modifikasi dari penyusunan papers menurut abjad. Modifikasi tersebut dalam hal ini surta atau subyek pokoknya jadi tidak semata –mata abjadnya saja.

3. system penyusunan papers menurut nomor
 
Penyusunan papers ini dengan jalan menempatkan file – file kedalam tempat yang sesuai untuk kemudian setiap tabs (adalah lembaran menonjol sehingga jelas menjadi pembatas antara bagian – bagian yang berbeda) dari masing – masing file yang dibubuhi nomor dan menempatkannya sesuai dengan nomor surat. Penyusunan ini biasa digunakan untuk paper-papers seperti cek, wesel atau surat – surat berharga lainnya.

4. system penyusunan papers menurut daerah
 
File ini digunakan pada instansi atau perusahaan yang mempunyai kantor cabang.
Manfaat penggunaan system file ini yaitu dapat dengan mudah mengetahui luasnya wilayah penjualan atau tanggung jawab masing-masing cabang sehingga dapat membuat atau memperkirakan anggaran belanja, oengahasilan , biaya perseorangan yang dibutuhkan untuk memperlancar operasi perusahaan.

5. system penyusunan papers menurut waktu
 
Penyusunan file dilakukan dengan memperhatikan urutan waktu penerimaan papers dan jangan lupa system ini sangat ditunjang keberhasilannya dengan memakai system tabs.
Cara ini biasanya dipakai untuk mencatat semua tagiahan menurut urutan jatuh tempo atau pemberian kredit usaha ataupun korespondensi dan sebagainya.
Manfaat system ini bisa diketahui kapan suatu piutang sudah saatnya ditagih, beberapa jumlahnya dan berapa denda atau biaya ditanggung dalam jangka waktu pendek, kapan saat mendesaknya dan sebagainya.

PERKEMBANGAN PENYIMPANAN DATA

Perkembangan penyimpanan data yang diperlukan suatu perusahaan yang sewaktu – waktu dapat diambil dengan mudah cepat berkembang seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi yang sangat membantu meringankan beban petugas penyimpanan data adalah perkembangan teknologi di bidang teknik computer dimana dengan perkembangan teknologi computer maka sekarang dapat digunakannya mesin – mesin electronic data processing, pita suara, laser disc, compact disc dsb.
 
Ada batas – batas waktu tertentu suatu papers sudah tidak dibutuhkan lagi atau diperlukan surat – surat tertentu kita masukkan kedalam suatu file.
Kebijaksanaan tersebut yaitu maslah bagaimana penerapan suatu system filing benar – benar tepat dilakukan, bagaimana kegunaan penyimpanan suatu papers atau apa yang akan diperoleh dengan penyimpanan suatu papers dapat kita pelajari dalam kebijaksanaan di bidang Records Retention Schedule.

credit : http://argienanlenka.blogdetik.com/2010/07/17/pengertian-filing/

Sabtu, 10 Maret 2012

Komunikasi Dalam Organisasi

Diposting oleh Icha Elias di 04.41 2 komentar
PENGERTIAN

Komunikasi dalam organisasi sangat penting dengan adanya seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.

Dibawah ini beberapa pendapat yang mendefinisikan komunikasi secara terpisah.

1. Keith Davis

Communication is the process of passing information and understanding from one person to another.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain.


2.  Chester I Bernard

Komunikasi adalah suatu alat dimana orang – orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.


3. Koontz O’Donnell

Komunikasi adalah sebagai suatu pemindahan informasi dari satu orang ke orang yang lain.



Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.

Gaya komunikasi organisasi :
 

Gaya komunikasi mengendalikan

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

Pihak - pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.

Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.

Gaya komunikasi dua arah



The Equalitarian Style Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.



The Structuring Style



Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.

Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.



The Dynamic style

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.



The Relinguishing Style


Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.

Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.



The Withdrawal Style



Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.



Jadi yang dimaksud dengan Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.



Komunikasi Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.


PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI INTERNAL




Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. Empat Dimensi Komunikasi organisasi



1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:

a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)

b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)

d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972):

1. Metode tulisan

2. Metode lisan

3. Metode tulisan diikuti lisan

4. Metode lisan diikuti tulisan



2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim

pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:

a) Penyampaian informal tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan

b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan

c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan

d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.


Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit:

1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka

2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai

3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai

4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai


3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:

a) Memperbaiki koordinasi tugas

b) Upaya pemecahan masalah

c) Saling berbagi informasi

d) Upaya pemecahan konflik

e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama


4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.


Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran: 1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung 2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya


credit : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi

Kamis, 08 Maret 2012

Tata Kerja, Prosedur Kerja dan Sistem Kerja

Diposting oleh Icha Elias di 04.32 0 komentar
Dalam mengartikan tata kerja,prosedur dan sistem kerja akan kita pisahkan pengertian unntuk masing-masing supaya jelas dalam memahaminya.


Tatakerja merupakan cara melaksankan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bisa mencapai tingkat efisien yang maksimal.


Prosedur kerja merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana,kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat di selesaikan.


Sistem kerja merupakan susunan antara tatakerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam melnyelesaikan suatu pekerjaan.
Metode sistem kerja merupakan kesatuan ide yang dapat diaplikasikan
dimana penggunaan konsep ”sistem kerja” dianggap sebagai titik untuk
memahami, menganalisa dan memperbaiki sistem dalam suatu organisasi,
baik IT termasuk di dalamnya ataupun tidak.


Dasar dari metode sistem kerja, antara lain :


1. Hubungan antara sistem kerja dan bidang sistem informasi
Konsep dari sistem kerja yaitu kasus umum yang mencakup sistem
informasi, projects, rantai nilai, rantai supply dan kasus spesial lainnya.


2. Warisan dari komponen dan properti dari sistem kerja
Kasus spesial dari sistem kerja, sistem informasi dan projects mungkin
mewariskan elemen sistem, properti dan generalisasi dari sistem kerja
secara umum.


3. Pemahaman tujuan dan kunci sukses dari sistem informasi
Sistem informasi yang ada mendukung satu atau lebih dari sistem kerja
yang mungkin tidak sama sekali, sebagian ataupun seluruhnya
menggunakan sistem informasi.


4. Pengaplikasian prinsip umum mengenai sistem kerja
Kesatuan dari prinsip umum yang berhubungan dengan sistem kerja
merupakkan dasar dari metode sistem analisa dimana bisnis dan pekerja
IT dapat menggunakan apapun yang berguna bagi mereka.


5. Model siklus hidup sistem kerja


Sistem informasi dan sistem kerja
Aktifitas-aktifitas dalam proses bisnis dibatasi menjadi enam tipe dari
aktifitas yang bersifat komputerisasi ataupun manual, antara lain :


1. Mendapatkan informasi
2. Menerima informasi
3. Mentransmisikan informasi
4. Memanipulasi informasi
5. Menyimpan informasi
6. Menampilkan informasi


Misalnya:
Mengenai sistem kearsipan perpustakaan:


1.Mengkalsifakasi buku berbahasa inggris dan berbahasa indonesia.


2.Pengkodean buku atau coding


3.Mengatur buku yang sudah diberi kode yang sudah disediakan
Jadi dengan adanya sistem kerja,tatkerja dan prosedur kerja menjadikan pelaksanaan fungsi menajemen dan kebijaksanaan pimpinan mejadi lebih terarah,terkoodinir dan terkontrol dengan baik.

ANALISA JABATAN


Merupakan suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sistematis yaitu :


1. apa yang dilakukan pekerjapada jabatan tersebut.
2. apa wewenang dan tanggung jawabnya.
3. mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan.
4. bagaimana cara melakukannya.
5. alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya. besar upah dan lamanya jam bekerja.
6. pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan.
7. keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Job Description :


Pembuatan diskripsi jabatan (job description) yang wajar dilakukan melalui suatu analisis jabatan. Dari analisis jabatan yang dilaksanakan tersebut, maka akan dilakukan penelitian terhadap aspek-aspek jabatan melalui pengamatan dan/atau pengisian kuesioner baik secara tertutup maupun terbuka (wawancara) – oleh mereka yang menduduki suatu jabatan tertentu. Berdasarkan hasil pengumpulan data ini, kemudian akan dilakukan analisis jabatan yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk diskripsi jabatan.
Sering juga terjadi, diskripsi jabatan dibuat terlebih dahulu–tanpa melalui analisis jabatan terutama pada perusahaan (atau struktur organisasi) yang baru dibentuk. Dalam hal ini lebih tepat untuk dikatakan sebagai “disesuaikan” menurut kondisi ataupun kenyataan yang terjadi pada saat diimplementasikan.


Di dalam menyusun sebuah diskripsi jabatan, maka ada lima konsep dasar yang dasar dijadikan pertimbangan, yaitu:


• Diskripsi jabatan adalah suatu dokumen singkat dari informasi faktual yang merupakan tugas-tugas yang harus dilakukan dan merupakan pertanggungjawaban yang melekat erat pada sebuah jabatan tertentu.


• Dalam diskripsi jabatan akan teruraikan garis-garis besar lingkup jabatan tersebut dan jabatan-jabatan lainnya dalam organisasi/perusahaan dan prasyarat-prasyarat jabatan.


• Diskripsi jabatan selalu mendasarkan pada hakekat pekerjaan daripada individu yang melaksanakannya, dengan demikian orientasi yang termasuk di dalam skripsi jabatan akan menekankan pada aktifitas-aktifitas yang harus dilakukan oleh individu yang memegang jabatan itu.

• Diskripsi jabatan juga merupakan berbicara mengenai informasi-informasi yang selektif yang diperoleh dari laporan analisis jabatan. Oleh karenanya diskripsi jabatan akan menampilkan pernyataan-pernyataan (statements) yang relevan dengan jabatan tersebut.


• Data yang tercatat dalam diskripsi jabatan akan lebih ditekankan pada hakekat atau sifat dari jabatan yang bersangkutan.

Job Specification :


Spesifikasi jabatan memberikan suatu gambaran mengenai kualifikasi kepribadian yang dituntut dalam suatu jabatan. Spesifikasi jabatan tersebut akan memberi identifikasi dan formulasi secara jelas tentang syarat-syarat jabatan yang dituntut dari seseorang yang nantinya dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Prasyarat yang ditentukan seharusnya relevan dengan tugas-tugas pokok maupun spesifikasi/kondisi kerja yang akan dihadapi (baik yang menyangkut kemampuan fisik maupun mentalnya). Berdasarkan ketetapan mengenai prasyarat jabatan ini, maka manajemen akan bisa memiliki acuan dasar untuk melakukan program recruiting maupun training (pelatihan). Spesifikasi
jabatan harus dibedakan dari analisis jabatan, karena spesifikasi jabatan pada hakekatnya disimpulkan atau didasarkan dari hasil analisis jabatan. Agar suatu jabatan bisa berhasil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka disusun suatu prasyarat jabatan yang secara spesifik ditetapkan sebagi berikut:

1. Prasyarat Pengetahuan (Knowledge)
Meliputi pengetahuan yang dibutuhkan untuk tiap-tiap jabatan seperti pengetahuan teknis, profesional, administrasi/manajemen dan sebagainya.

2. Prasyarat Keterampilan (Skill)
Masalah keterampilan (skill) ini sulit untuk diidentifikasikan maupun didefinisikan, keterampilan merupakan bentuk-bentuk perilaku yang penting dalam memberikan identifikasi dan tolok ukur seseorang secara efektif. Ketrampilan dikembangkan dari proses latihan yang teratur, rutin disamping tentunya juga tergantung pada kemampuan mental bawaan dan atribut fisik seseorang.

3. Prasyarat Sikap (Attitude)
Prasyarat ini yang paling sulit untuk diukur. Sikap pada hakekatnya merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak yang sangat tergantung pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Agar tetap bisa berguna, maka spesifikasi jabatan harus selalu diperiksa – terlebih-lebih akan diterapkan dievaluasi dan dikoreksi kembali apakah spesifikasi / prasyarat suatu jabatan masih memadai (up-to-date) mengingat adanya perubahan/perkembangan yang mungkin terjadi.


http://selimarselina.wordpress.com/2011/03/24/tata-kerja-prosedur-kerja-dan-sistem-kerja/

Minggu, 05 Februari 2012

About my new story

Diposting oleh Icha Elias di 01.43 0 komentar
Lagi lagi gue isi blog dengan hal yang gapenting. Hohoho
Disini gue cuma mau berkeluh kesah *cieh* intinya disini gue mau bilang kalau gue itu mau post cerpen gue yang judulnya My Real Princess tapi gue gayakin banyak yang baca -_-
soalnya mau gimana yaaa.. demi neptunus deh ini blog isinya bener2 sepi pengunjung.. gue bingung musti melakukan apa buat ngeramein ini blog biar ga garing kaya gini.. atau mungkin ini karena tampilan blog gue yang sama sekali gabanget.
Terus di blog ini kan juga udah isi segala macem tulisan. Mulai dari Cerpen, Fanfiction, dll. Kalian bisa menikmati semua tulisan asli gue, tulisan yang gue bikin dengan susah payah sendiri *meski jelek* tapi gue minta kalian hargai ya.. intinya kalian komen gitu kek :’’ bagi yang komen gue bakal bikinin Fanfiction atau cerpen deh buat kalian ;) sesuai permintaan kalian sendiri.
                                                                                        
Okedeh, abis postingan ini gue bakalan posting sebuah cerpen.. tapi sebenernya bukan cerpen sih, lebih tepatnya kaya cerbung gitu, cerita bersambung. Tadinya gue pikir ini bakal kelar dalam 1 part aja atau oneshot tapi ternyata enggak. Kemaren gue nulis cerita ini ampe jam 3 malem. Hahahaha
maklum aja ya kalau jelek, gue emang gabakat dibidang tulis nulis. Maaf kalau maksa juga wkakakakak
Jadi intinya cerita ini bukan cerpen.. jadi masih TBC gitu kawan ;)
Komen yah.. :D
Gue ngarepin banget komen dari kalian, sepedes apapun, sejahat atau sedalem apapun komen kalian gue terima itu sebagai masukan agar tulisan gue lebih maju dan lebih bermanfaat. Apalah arti kalian membaca tapi ga komen :)
Terima kasih udah baca coretan gaje saya, sampai jumpa :D
Klik disini untuk mulai membaca My Real Princess part 1

Salam..
Pacar Nick Jonas
Icha Elias :p

My Lovely Idol | Part 7

Diposting oleh Icha Elias di 01.35 0 komentar


Tittle : My Lovely Idol
 Author : Icha Elias or Ummu Aisyah (@MrsEliasChoi on twitter)
Rating : PG 13
Length : Series
Repost from :  http://mrschoiminho.wordpress.com/
Cast : Choi Sanghee, Lee Donghae, Lee Hyukjae and all others

 Siang hari ini mereka merasa begitu bahagia, berkali-kali mereka mencoba begitu banyak wahana yang ada di taman hiburan, melepas penat dan lelah. Sanghee tak henti-hentinya tertawa lepas bersama Donghae. Ia cukup merasa puas dengan Donghae siang ini. Ternyata Donghae tak seburuk yang ia kira sebelumnya. Nilai plus untuk Donghae bertambah dimatanya.
“Ayo kita naik jet coaster!!” seru Sanghee ketika merka sudah berada didepan sebuah wahana yang tak lain adalah jet coaster.
“Kau yakin?” tanya Donghae ragu. Sanghee mengangguk cepat. “Iya… aku yakin! Cepat cepat!!”

“Tapi tadi kau makan banyak sekali… bagaimana kalau nanti—”

“Aish.. sudahlah tidak akan terjadi hal buruk… ayo kita naik!!!!!!!” tanpa peringatan dari Donghae, gadis itu langsung menarik tangan Donghae. Ia berlari memasuki wahana jet coaster itu dengan semangatnya. Donghae merasakan firasat sedikit buruk saat mereka menaiki tempat duduk diwahana itu.

“Aduh… firasatku tidak enak”

“Tidak akan terjadi apa-apa… tenang saja! Kau ini terlalu banyak menonton film Final Destination yah? Hahahhahahaha” tawa Sanghee menggelegar telinga Donghae, kata-kata itu langsung menusuk kehati Donghae yang notabene seorang pria. Tapi Donghae tidak berani membalas ejekan Sanghee ia menggumam sambil mendengus sebal.

***

“Hoeeekkk”

Pria itu menyandarkan tubuhnya didinding didepan Toilet wanita. Beberapa kali ia melihat banyak gadis yang berlalu lalang keluar dari toilet itu. tapi tak kunjung menemukan Sanghee yang tengah keluar. Sudah setengah jam gadis itu berada didalam toilet untuk memuntahkan isi perutnya akibat naik jet coaster tadi.

“Sudah kubilang naik jet coaster itu bukan pilihan yang tepat ckck” gerutu pria itu sendirian. Terlihat gadis-gadis yang baru saja keluar dari toilet itu menatap Donghae dari ujung rambut hingga ujung kaki. Menurut mereka Donghae terlalu mencolok. Ia buru merapikan topinya dan menutup mulutnya dengan tangan alih alih agar identitasnya tidak terbuka.
“Aish… sedang apa gadis itu didalam? Apa ia tidak tau tempat ini begitu berbahaya bagiku” untuk kesekian kalinya pria itu menggerutu. Tapi tiba-tiba ia tersenyum, menyadari hari ini begitu berharga bagi dirinya. Jika didefinisikan akan terlalu rumit (?) intinya, mereka berdua sama sama merasa puas akan hari ini. Tadi siang mereka menyantap ice cream bersama, makan siang bersama, menaiki beberapa wahana bersama. Donghae masih sangat ingat betapa mengesankannya saat Sanghee yang berteriak ketika naik jet coaster, betapa menggemaskannya wajah Sanghee ketika Donghae mengatakan bahwa Sanghee cantik hari ini. Kedengarannya memang sangat melelahkan, tapi bagi  Donghae dan Sanghee hari ini begitu mengesankan. Jika Donghae boleh berharap, ia ingin sekali hari ini akan terasa sangat lama dan tak akan pernah habis. Ia masih ingin melihat Sanghee yang tertawa karena dirinya, ia masih ingin melihat Sanghee yang tersenyum karena dirinya, ia masih ingin melihat Sanghee tersipu karena dirinya, ia masih ingin mengembalikan mood Sanghee yang sempat rusak karena Hyukjae tadi. Dan yang paling terpenting adalah ia ingin Sanghee mengetahui isi hatinya sebenarnya. Bahwa Donghae begitu bahagia ketika melihat Sanghee yang selalu tersenyum padanya.

Sanghee keluar dari toilet dengan raut wajah pucat. Wajahnya sedikit berkeringat karena tadi ia habis memuntahkan isi perutnya. “Umm.. perutku sakit” gumamnya pada Donghae.
“Sudah kubilang! Ini salahmu.. kau tau huh?” kata Donghae mengelus bahu Sanghee pelan, memberikan sebuah ketenangan disana. ia lalu menuntun tubuh Sanghee yang sudah lemas itu ke sebuah tempat duduk yang tak jauh dari sana.
“Huhuhu muaaal…” erangnya. “Haaah.. apa yang harus kulakukan?” Donghae mengacak rambutnya bingung. “Pinjamkan bahumu”
“Untuk apa?” Donghae mengernyit heran “Sudahlah pinjamkan sajaaaa!!!” teriaknya.
“Ne ne…” jawab Donghae cepat. Ia mendekatkan bahunya pada kepala Sanghee. Sebelum gadis itu akan teriak lebih keras dari sebelumnya. Donghae sedikit terlonjak kaget tak percaya setelah merasakan Sanghee menyandarkan kepalanya dibahu Donghae. “Sa..Sanghee-ya” ucapnya terkaget tidak percaya. “Jahat!!” kata Sanghee tiba-tiba. “Mwo?? Siapa yang jahat huh?” Donghae membelalakan matanya setelah Sanghee menyerukan kata ‘Jahat’ ia merasa dirinya tertuduh atas kalimat itu.
“Kau Jahat… seenaknya saja meninggalkanku yang sendiri disini! Aku memang menghargai pekerjaanmu sebagai entertainer.. tapi tak seharusnya kau membatalkan janji kencanmu padaku.. kau tau betapa jahatnya dirimu huh?”
Donghae mengerutkan dahinya. Sanghee sedang melantur kah? Dia sedang membicarakan tentang siapa? Jelas sekali bahwa itu bukan dirinya.

“Ya! Kau ini sedang bicara apa sih huh?” Donghae heran.

“Orang jahat!”

“Siapa?” tanya Donghae penasaran

“….” Sanghee terdiam, ia tidak berani menjawab.


Apakah gadis ini mabuk hah? Tapi dia kan tidak sedang minum-minum? Donghae kembali berkutat dengan pikirannya.
Tiba-tiba ia merasakan bahunya basah. Ia mendongakan kepalanya keatas langit tapi sama sekali tak menemukan setitik air yang jatuh dari sana. Lalu air apa yang jatuh kebahunya barusan.
apakah… “Sanghee-ya, kau menangis?” tanya Donghae. Ia sedikit mengangkat wajah gadis itu dan ternyata benar. Wajah gadis itu sedikit basah karena air bening yang keluar dari matanya.

“Kau menangis”

Sanghee menggeleng.

“Kenapa?”

“Tidak apa-apa kok”

“Apanya yang tidak apa-apa” Donghae terlihat sedikit khawatir dengan keadaan gadis itu.

“Kau sedang memikirkan Hyukjae ya?” tebak Donghae sok tau. Tapi Sanghee malah tambah diam, ia sama sekali tak menjawab. Menggerakan kepalanya pun tidak.

“Dia jahat!” katanya pelan. “Aku kecewa padanya… aku sama sekali tak percaya dia benar-benar meninggalkanku disini” sambungnya, hati Donghae seakan ditiban beban berat. Ia begitu sesak ketika gadis itu menyebut kata ‘Hyukjae’. Tapi melihat Sanghee menangis seperti ini pun ia tidak tega. Ia ingat betapa menyesalnya ia saat membuat Sanghee menangis kemarin. Walaupun sebenarnya itu adalah peristiwa yang sama sekali tak ingin mereka berdua ingat.


Donghae mencoba tersenyum tegar. Pria itu kemudian meraih tubuh Sanghee dan mencoba memeluk gadis itu. Menenggelamkan wajah gadis itu didadanya. Seolah menyuruh gadis itu menangis disana. “Kau mau menangis? Menangis saja disini… aku sedikit tidak suka melihat air mata seorang gadis” kata Donghae ditelinga Sanghee. Gadis itu memejamkan matanya kemudian menangis terisak disana. Ia merasa seperti ada dorongan untuk menangis ketika Donghae menyandarkan wajahnya didada bidang pria itu. Sanghee sedikit sesenggukan. Namun Donghae mengelus rambut gadis itu lembut. Membuat Sanghee sedikit merasa lebih tenang.
setelah beberapa menit Sanghee menangis disana. ia memejamkan matanya. Sanghee seperti tidak ingin waktu-waktu seperti ini berjalan. Ia ingin sekali detik-detik sedikit diperlambat, supaya ia masih bisa menenggelamkan kepalanya didada Donghae. Ia begitu nyaman.

“Hei.. sepertinya kau jadi ketagihan dipeluk ya?” goda Donghae yang melepaskan sedikit pelukannya untuk melihat wajah Sanghee yang basah.

“Mwo? Ish.. jangan terlalu percaya diri!” Sanghee meninju pelan lengan pria itu. “kalau begitu tersenyum lah… tadi kau tidak berhenti-hentinya tertawa.. kenapa sekarang malah menangis.. aneh sekali”

“baiklah… heeemppp~” Sanghee memaksakan senyuman merekah diwajahnya. Donghae tertawa kecil melihat ekspresi dibuat-buat Sanghee. “Haha.. begitu lebih baik”

“Hehehehe” tawanya

Pria itu kemudian tersenyum tulus lalu mengacak rambut Sanghee lembut. “Sudah jangan menangis lagi” kata Donghae menenangkan.
“Kalau begitu ayo kita pergi” Donghae menarik lembut tangan gadis itu. Sanghee menaikkan kepalanya untuk melihat wajah pria itu “Mau kemana lagi?”

“Memangnya kau masih ingin disini huh? Lebih baik kita jelajahi saja wahana yang lain”

“Yasudah, tapi kalau nanti ada yang menyadari kau bagaimana? Aku sedang tak ingin berlari-lari ya!”

“Aish.. kau ini berisik sekali sih.. yang penting sekarang kau masih selamat kan! Sudahlah ayo” tanpa kata-kata apapun dari Sanghee ia menarik tubuh Sanghee menjauh dari tempat itu dan kembali meyusuri tempat demi tempat yang ada disana.

                                                                           
Pupil mata mereka menangkap setiap hal yang ada disana. Hingga mata Sanghee tertarik pada sebuah mesin penghasil boneka (?). Matanya membulat ketika ia melihat sebuah boneka ikan nemo berwarna orange yang terdapat didalam sana. Tangan kecilnya menarik-narik ujung jaket  Donghae. Gadis itu benar-benar terlihat seperti anak kecil yang minta permen -_-

Donghae langsung menoleh kearah Sanghee yang sedang menarik ujung jaketnya.

“Ada apa?”

“Eum….. itu” ucap Sanghee malu malu sambil menunjuk kebenda itu. Donghae menaikkan sebelah alisnya heran, ia mengalihkan pandangannya kearah yang Sanghee maksud. Ia mengernyit saat melihat boneka nemo orange itu.
“Boneka?? Kau ingin boneka ini??” Tanya Donghae seolah ia bisa membaca air muka Sanghee yang begitu mupeng.
“Baiklah… nanti jika aku pergi ke toko boneka akan kubelikan boneka sejenis itu” Kata Donghae santai, tangannya siap menarik lengan Sanghee tapi gadis itu malah menggeleng cepat.

“Aku cuma ingin yang itu” ucapnya yakin

“Apa? Hei… ini kan cuma boneka jelek ! aku bisa membelikanmu yang jauh lebih bagus dan lebih mahal daripada boneka jelek hasil koin ini” kata Donghae sedikit sewot.

“Aku cuma mau yang ini!!!!!! Pokoknya ambilkan untukku!!”

“Haish… untuk apa susah payah mengambil boneka begitu huh? Kau ini—”

“Bilang saja kalau kau tidak bisa kan?? Payah sekali… yang aku tau, para pria itu paling pandai mengambil boneka dari mesin ini. Itu biasanya tanda cinta pria itu kepada kekasihnya..” Sanghee mulai sotoy. Gadis itu sedikit menekan kata kata akhir, Donghae yang merasa tersindir langsung menggaruk rambutnya bingung.

“Ta…Tapi… aku kan bukan.. aku itu kan bukan kekasihmu.. jika kau ingin boneka ini, minta saja kekasihmu untuk mengambilnya…” balas Donghae ditengah saltingnya.

Sanghee memajukan bibirnya kesal. Kenapa lelaki ini begitu tidak peka. Apa susahnya mengambilkan boneka dari mesin yang dimasukan koinnya terlebih dahulu itu. Tidak sesusah mencari jarum dalam jerami kan?


“Aku kan tidak punya kekasih…” kata Sanghee pelan, ia menundukan kepalanya untuk menatap kedua kakinya yang dibalut sepatu itu.

“Hish…”

“Aku juga ingin merasakan bagaimana sih rasanya diberikan sesuatu oleh seorang pria dengan hasil mereka sendiri… dan menurutku mengambil boneka atau hal kecil seperti ini bisa membuktikan dan memberikan keyakinan terhadap sang gadis bahwa si pria mampu melakukan apapun untuknya sekalipun itu mengorbankan hal yang penting baginya” ucap Sanghee panjang lebar. Entah intinya dia berbicara apa. Mulutnya bergerak tak beraturan mengikuti apa yang ada dihatinya. Ia terlalu lepas kendali untuk mengatakan kata-kata itu. Kalau dipikir-pikir untuk apa ia mengatakan hal yang sepertinya tidak penting bagi Donghae itu? Berusaha membujuk pria itu kah agar mengambilkannya boneka nemo orange itu?

Tapi entah terkena sihir apa dan dari mana. Pria itu bergeming, otaknya sedang berpikir. Ia ingin sekali mencoba mengambilkan boneka itu. Tapi…… bagaimana jika pria itu tidak bisa? Harga dirinya akan hancur dihadapan Sanghee -_-

“Baiklah… akan kucoba…” kata Donghae pasrah, ia merogoh saku celananya untuk mencari beberapa koin yang akan ia masukan ke mesin itu *saya gatau nama mesinnya -.-*

“Hah???? Jincha??? Kau akan mengambilkan boneka untukku?????”

Donghae mengangguk. “AAAAAAAAA Terima Kasihh!! Kalau begitu cepat!!! Masukan koinnya … lalu mainkan ini” Sanghee merebut koin berwarna perak itu dari genggaman Donghae dan buru buru memasukkannya kedalam lubang untuk koin disana.

“CEPAT CEPAT CEPAT CEPAT XD” Sanghee berterias kegirangan ia hampir saja ingin loncat keatas karena saking senangnya melihat Donghae yang sedang berkutat dengan mesin itu.
Sudah berkali-kali pria itu gagal dan memasukan koin kesekiannya. Tapi mau bagaimana lagi. Ia harus bisa mengambil boneka itu untuk Sanghee.

“Haiiisshh kenapa boneka jelek begini saja susah sekali sih!!! Aarrhh” erangnya sebal masih dengan memainkan joy stik dari mesin itu.

“Ayo Donghae-ya kau pasti bisaaa… !!! ambilkan yang warna orange !! pokoknya nemo orange! Aku tidak mau yang lain!!!” Sanghee sedikit menjerit memberi semangat. Ia layaknya seorang gadis cheers yang sedang memberi semangat pemain basket *apasih*

“YA!! KAU INI BERISIK SEKALI!!!! Jangan mengganggu konsentrasiku!!!” bentak Donghae pada Sanghee. Detik itu juga Sanghee menutup mulutnya sambil tersenyum kecil. “ayo semangat!” ucapnya akhirnya.

Beberapa menit kemudian Donghae yang sedari tadi terus berkutat dengan mesin itu mengangkat kepalanya. Ia menyeka keringat didahinya yang basah. Ia sudah berusaha.

“Ini” ujar pria itu sambil memberikan boneka nemo orange itu untuk Sanghee.
“Howaaaaaa aku tidak percaya kau memberikan ini padaku!!! Aaaaaaaaaa kau ini benar benar baik hatiii” Sanghee kegirangan, ia meraih boneka itu dari genggaman Donghae. Dan lagi-lagi tubuhnya tidak bisa dikendalikan, ia terlalu lepas kendali. Gadis itu memeluk tubuh Donghae yang sekarang sudah dihadapannya dengan reflex. Donghae terlonjak sejenak, jantungnya tak bisa ia kendalikan saat Sanghee mulai meraih tubuhnya tadi.

Namun detik berikutnya Sanghee melepaskan pelukannya dan tersenyum dengan sangat menggemaskan membuat Donghae tak bisa untuk tidak membalas senyuman Sanghee. Mereka berdua tersenyum manis.
“Lee Donghae, Gomawo” katanya

Donghae mengangguk “Memang sudah seharusnya kau berterima kasih padaku” balas Donghae terkekeh.

“Aku tau itu… dan akhirnya, aku bisa merasakan bagaimana rasanya diberi boneka oleh lelaki” Sanghee tersenyum puas.

“Sudah jangan mengatakan itu lagi.. kau terlihat menyedihkan tauk!”

Sanghee tersenyum samar, seakan ada arti didalam senyumannya itu. “Sudah kan? Ayoo kita pergi”

Donghae kembali meraih tangan mungil gadis itu, menggenggamnya lembut dan erat kali ini. Membuat Sanghee tak ingin melepaskan genggaman tangan Donghae. Rasanya ia begitu aman berada dalam genggamannya. Rasanya ia seperti menjadi wanita beruntung yang bisa berpegangan dengan Donghae. Entahlah, intinya Sanghee benar-benar menjadi gadis yang kuat saat Donghae menggenggam erat tangannya. Nilai Sanghee terhadap pria itu bertambah. Donghae tak seburuk yang ia kira. Ia sudah memutuskan untuk memaafkan apa yang terjadi beberapa hari lalu.

“Lucu sekaliiiiii” kata Sanghee gemas. Ia mencubit-cubit boneka itu karena begitu gemas dengan boneka nemo yang berada ditangannya itu.
Donghae menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Sanghee. “Kau suka?”

“Tentu!” jawabnya riang “Aku berjanji akan menjaga benda ini” lanjutnya. Kata-katanya itu sontak membuat Donghae tersenyum. “Jagalah benda itu.. jangan sampai hilang”

“Tenang saja… aku janji akan selalu menjaga ikan ini” kata Sanghee diselingi senyuman memikatnya.

Tiba-tiba langkah Sanghee terhenti disebuah ia membalikan badannya kearah sebuah cermin besar yang berada disana. “Kenapa berhenti?” Tanya Donghae heran. “Lihat…” seru Sanghee. Ia menurunkan bahu pria itu agar bisa sejajar dengannya -___-“

“Mirip kan??” Sanghee menyejajarkan boneka ikan nemo berwarna orange itu disamping wajah Donghae. Sontak pria itu tidak terlonjak tidak terima.

“Mwo?  Apa katamu?? Pria setampan aku kau bilang mirip dengan boneka jelek itu? TIDAK!!” bantahnya sedikit kesal. Namun Sanghee malah tertawa cekikikan melihat respon pria itu “Hihihihi … aku kan hanya bercanda… aku sangat menyukai boneka ini sih” ucapnya santai kemudian memeluk erat boneka berbody mungil itu. Tapi diam-diam Donghae tersenyum penuh arti. Entahlah, rasanya ia senang sekali saat Sanghee bilang ia sangat menyukai boneka yang baru saja diberikannya.

***

Hari sudah semakin sore mentari seakan bosan untuk memberikan keeksisannya. Langit sudah mulai terlihat senja menampilkan sunset yang begitu indah dimata para orang.

Namun sepasang anak manusia itu (?) belum juga menunjukan tanda-tanda ingin pulang. Mereka sudah melewati hari yang melelahkan. Tapi entah kenapa, lelah sama sekali tak terasa malah jika mereka bisa, mereka ingin waktu tak akan pernah usai dan mereka bisa terus menghabiskan waktu bersama.
“Kau lelah?” Tanya seorang pria yang menggenggam erat tangan si gadis. Gadis itu menggeleng. “Belum… kau lelah ya?” “Tidak!”

“Itu Lee Donghae kan?” “Jincha?? Donghae Oppa ada di tempat seperti ini? Itu tidak mungkin!”


Samar-samar Sanghee mendengar sebuah bisikan bisikan yang terdengar begitu beradu ditelinganya. Ia menajamkan telinganya dan mendengar apa yang mereka bicarakan.
Gawat! Batin Sanghee mula panik. Ia mendekatkan bibirnya ketelinga Donghae dan berbisik “Donghae-ya.. ada yang menyadari kau disini” bisiknya sepelan mungkin, Donghae yang mendengar itu langsung terkejut. Bukankah tadi ia tidak ketauan? Kenapa penyamarannya bisa begitu mudah diketahui para fans.

“Aku yakin itu dia! Kau lihat dari fisiknya. Bukankah ia sangat mirip dengan Donghae oppa”
“Kalau begitu siapa gadis disampingnya… kulihat dia berpegangan tangan”

Sontak Sanghee dan Donghae berpandangan sejenak seolah mereka bertelepati apa yang harus mereka lakukan disaat seperti ini. Sanghee menggigit bawah bibirnya. Takut-takut ini adalah terakhir kali ia menginjakan kaki di taman hiburan dengan selamat. Ia sungguh takut dengan para fans wanita yang ganas-ganas itu. Sorot matanya seperti berkata ‘apa-yang-harus-kulakukan’

Bisikan para gadis gadis disekitar mereka semakin kencang terdengar. Malah sudah tidak seperti bisikan lagi. Mereka seakan telah menuduh pria berkacamata hitam itu adalah benar-benar Lee Donghae tanpa ada bukti. Ketakutan semakin menyergap tubuh gadis itu. Donghae semakin menggenggam tangan Sanghee erat. Seakan ia tak ingin melepaskan dan tak akan melepaskan genggaman tangannya.

“Apakah itu kekasihnya?”

“Hei !! kekasih?? Tidak mungkin! Aku tidak akan rela melihat Oppa berpacaran dengan gadis pendek itu.. akan kubunuh jika dia benar-benar kekasih Donghae oppa”

Donghae menarik nafas dan menghembuskannya kencang. Sejenak ia menatap arah sekeliling sambil tersenyum misterius. “Dalam hitungan ketiga, larilah secepat yang kau bisa” bisik Donghae telinga Sanghee. Posisi Donghae terlihat seperti mencium pipi gadis itu dan membuat para gadis-gadis membelalakan matanya.

“Mwo? Maksudmu kita akan lari? YA~! Bagaimana nasibku nanti” Sanghee tidak terima. Mengingat ini adalah ide paling bodoh yang pernah ia ketahui. Hidupnya dipertaruhkan disini -_-

“Jangan pernah lepaskan genggaman tanganku, arra?”

“Ta.. Tapi”

“Satu” Donghae mulai memberikan aba-aba, sementara gadis itu masih belum siap. Sanghee masih menunjukan raut wajah cemas setengah mati. “Tenang saja, kau pasti bisa… aku akan melindungimu” kata Donghae tersenyum. Bagaikan terkena mantra karena senyuman Donghae. Gadis itu mengangguk pelan. Senyuman Donghae berhasil membuat Sanghee sedikit tenang. Hatinya seolah terenyah saat Donghae berkata bahwa ia akan melindunginya.

“Dua” Donghae semakin mengeratkan tangan gadis itu. Ia tak akan mau membuka genggamannya untuk melepaskan Sanghee.

“Tiga!!” satu detik setelah kata itu terucap dari bibir Donghae, pria itu langsung membuka topi yang tadinya tersampir dikepalanya dan memakainya ke kepala Sanghee. Satu yang ada dipikirannya sekarang adalah.. melindungi gadis itu dan mencegah agar identitas atau wajah dari Sanghee tak terlihat. Tau bagaimana gawatnya seorang fangirl jika melihat idolanya bersama gadis lain? Tak perlu dijelaskan. Keselamatan gadis itu menjadi taruhannya sekarang.

Donghae terus melangkahkan kakinya berlari dengan cepat dan menarik tangan Sanghee sekuat tenaga. Untungnya gadis itu bisa menyejajarkan langkahnya dengan langkah pria itu. Walau Donghae yakin gadis itu pasti sangat lelah berlari-lari seakan dirinya adalah maling ditengah taman hiburan begini. Sanghee hanya bisa berlari mengikuti arah Donghae dengan arahan tangan kirinya yang digenggam erat oleh Donghae. Sementara tangan kanannya berusaha menjaga topi Donghae yang sekarang sudah dikepalanya agar tidak jatuh dan menampakkan wajah aslinya.

“Oppa !!! Donghae Oppa!!!” teriakan itu semakin jelas terdengar dari arah belakang mereka dan semakin membuat rumit langkah langkah mereka berdua. Dan karena teriakan gadis gadis dibelakang beberapa pengunjung yang didepan pun ikut memblok langkah-langkah Donghae dan Sanghee. Kamera flash dari pengunjung membuat buram mata mereka. Mereka seakan penasaran, siapa yang sedang berjalan bersama sang idola. Wajar kan?
Sekarang Sanghee merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia begitu sial, padahal baru saja ia merasa senang karena apa yang telah ia lalui hari ini.

Donghae merasa langkah mereka berdua semakin tertutupi oleh sekerumunan orang disekitar mereka. Namun karena ia masih berpikir bahwa ia adalah seorang idola, pria itu tersenyum kecil kearah kamera. Kemudian ia menarik bahu Sanghee dan memperkecil jarak diantara mereka. “Permisi..” ucapnya sambil terus mencoba menerobos keramaian. Tangan kini merangkul bahu Sanghee dan menyuruh Sanghee terus menundukan kepalanya agar identitasnya tidak diketahui.

“Oh God” lirihnya ketakutan. Langkah Donghae semakin lama semakin cepat dan lagi lagi Sanghee hanya bisa mengikutinya saja. Mereka terus berlari hingga melewati beberapa wilayah yang ada di taman hiburan itu. Sanghee mulai kelelahan. Ia seakan tak kuat untuk berdiri. Tapi untunglah, kini telinganya sudah tak menangkap jeritan jeritan gadis gadis tadi. Jeritan itu kini sudah menjadi sayup sayup yang terbawa angin. Dan itu artinya. Mereka sudah berada ditempat parkir.

“Brakkk!!!!”

Sial. Kaki Sanghee tersandung sesuatu hingga membuat tubuhnya tersungkur dan terjatuh dilantai. Tidak tidak, bukan tersandung. Tapi kaki gadis itu sedang tidak beres. Donghae yang masih menggenggam tangannya kini menoleh kearah gadis itu dan bertanya “Kau kenapa?”

“Kakiku” rintihnya. Donghae melepaskan genggamannya sejenak kemudian melihat pergelangan kaki Sanghee yang terlihat membiru. “YA~! Kakimu kenapa?” tanyanya khawatir melihat kondisi gadis itu sedang tidak baik.

“Jatuh saat pelajaran olahraga kemarin” jawabnya singkat. Ia masih merintih dengan menggigit bawah bibirnya. “Babo~” Donghae menoyor pelan kepala gadis itu.
“Kau bisa berjalan?” “Sepertinya bisa”

Gadis itu memaksakan tubuhnya untuk mengangkat tubuhnya. Dan akhirnya. “Brakk!!” ia kembali tersungkur dilantai. Donghae mendengus meledek.

“Apanya yang bisa huh?” Pria itu langsung berjalan kemudian berjongkok dan memunggungi Sanghee. “Mau apa kau?” Tanya Sanghee heran. “Naik” suruh Donghae pelan.
“Hah?? Kau yakin??”

“Cepat naik sebelum aku berubah pikiran. Parkiran mobilku memang tidak jauh dari sini, tapi kau sama sekali tidak bisa berjalan kan?”

“Baiklah kalau kau memaksa”

Sanghee melangkahkan kakinya perlahan-lahan walaupun rasanya sangat sakit kemudian meloncat (?) kepunggung pria itu. Gadis itu merangkulkan kedua tangannya dileher Donghae dan membiarkan pria itu menggendongnya.

Donghae tersenyum kecil. Kemudian berkata “Wah… ternyata kau—”

“Mwo? Berat? Kau yang memaksaku untuk digendong kan sekarang kau mau bilang kalau aku berat begitu????”

“Hei… yang bilang kau ini berat siapa huh? Aku ingin bilang bahwa kau tidak seberat yang kuduga”

“Tidak seberat yang kau duga?? Itu berarti kau berpikir bahwa aku ini berat kan???” suaranya terdengar sangat melengking di telinga Donghae.

“Ya! Kecilkan suaramu atau aku buang tubuhmu ke tong sampah huh?” Donghae tak mau kalah, suaranya tak kalah melengking dibanding Sanghee.

“Tapi kan… kau yang memulai.. jadi maksudmu aku gemuk begitu?”

Donghae menggumamkan sesuatu yang tidak jelas. Bibirnya bergerak tanpa suara yang keluar sambil berjalan di area parkir dengan hati-hati.

“Hei hei kau menggumam apa???!!!” tanya Sanghee sambil menggerakan badannya ingin melihat wajah Donghae.

“Ani..”

“Apa???” Sanghee memukul mukul bahu Donghae dengan kasar.

“YA~! Kau sadar tidak aku sedang menggendongmu, kalau kau tidak mau kita jatuh terguling lebih baik kau tidak bergerak”

“Kalau aku tidak berat kita tidak akan jatuh terguling!”

“Iya, kau memang tidak berat… tapi kalau kau terus bergerak begini, aku akan kehilangan keseimbangan! Itu masalahnya..” sahut Donghae akhirnya, nada bicaranya seperti sedang menjelaskan ke anak berumur lima tahun kenapa manusia tidak bisa terbang seperti burung. Sanghee tersenyum tipis mendengar kata terakhir itu. Entahlah, rasanya ia sedang ingin tersenyum setelah bertengkar tidak jelas seperti ini dengan Donghae.

Setelah tiba di depan mobil sedan milik Donghae, Sanghee segera turun dari punggung Donghae dan mencoba mencari keseimbangan kemudian berdiri. Sementara Donghae membukakan pintu mobil untuk gadis itu.

“Masuklah” suruh Donghae. Gadis itu masih berdiri dan memandangi Donghae dengan tatapan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya pria itu yang tau jawaban atas tatapan Donghae.

“Tenang saja, aku akan menjadi pengemudia yang baik untukmu! Puas?” jawab Donghae seolah tau apa yang sedang ada dipikiran gadis itu.

“Hehehe” Sanghee tertawa pelan kemudian memasukan tubunya kedalam mobil, dengan bantuan Donghae tentunya.

***

Langit hitam sudah mewarnai hari itu. Para penduduk pun sudah menutup rapat-rapat pintunya. Terang saja, ini sudah pukul tujuh malam.
Sebuah mobil sedan menghentikan rodanya didepan sebuah rumah, seorang pria lebih dulu keluar dari tempat kemudi dan membuka pintu untuk gadis disebelahnya. Ia menyambut gadis yang sudah Nampak sangat lelah itu dengan senyumannya.

“Hoaah.. akhirnya aku sampai juga” gadis itu tersenyum kecil membalas senyuman Donghae.
“Terima Kasih ya” lanjutnya. Donghae sedikit mendengar kata itu keluar dari bibir Sanghee.
“Hah?” ia masih belum sepenuhnya sadar akan kata-kata Sanghee.
“Terima kasih dan… maaf karena aku kau jadi—”
“Gwaenchana… seharusnya aku yang minta maaf, aku tidak bisa membuat hari-harimu jadi sempurna seperti yang kau inginkan”

Sanghee menggeleng. “Kau sudah melakukan yang terbaik, aku bahagia sekali hari ini… yang kuinginkan adalah kau membuatku senang hari ini. Dan kau benar-benar melakukan itu untukku”

Hati Donghae serasa melorot kekaki saat Sanghee mengatakan itu. Ia tidak percaya seorang Choi Sanghee mengatakan itu padanya. “Benarkah?”

Kali ini gadis itu mengangguk. “Ne..” Donghae tak bisa menahan dirinya untuk tak mengacak rambut gadis itu. Ia mengacak puncak kepala Sanghee dan tersenyum senang. Ia berhasil. Ia berhasil membuat gadis itu senang atau bahagia hari ini. “Pulanglah.. aku yakin orang tuamu pasti khawatir.” Donghae kemudian meraih tubuh gadis itu dan mengecup singkat kening gadis itu. Sanghee tak memberontak. Ia malah tersenyum saat Donghae mencium keningnya. Jantungnya terdengar sangat kencang ditelinganya saat Donghae mengecup keningnya dan tersenyum amat manis padanya.

“Sampai jumpa” Sanghee melambaikan tangannya kepada Donghae yang sudah melajukan mobilnya menjauh dari dirinya.

Time slows down whenever you're around

But can you feel this magic in the air?

It must have been the way you kissed me

Fell in love when I saw you standing there

It must have been the way

Today was a fairytale
 

Icha's Room Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review