One Direction

Author

- Icha Elias
- I wish i could be future programmer. Sometimes, i'm writing, but i haven't finish all my stories. i studied in Gunadarma University.
Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 23 Januari 2013
Pancasifuq(?)
Perasaan kalo gue mau nulis di blog nih tentang nilai UTS mulu ya-_- hahahaha
Abis nilai UTS gue emang jelek-jelek banget. Kalau yang baca penasaran, wajar. Karena emang jelek-_- dan gue gamungkin banget ngepublish nilai-nilai gue disini kan.
Dan kemaren, pas hari jum’at. Disitu dikasih tau nilai-nilai yang danger!
Arsitektur & Organisasi Sistem Komputer. Dari nama aja udah ngeri, apalagi suasana tuh kelas pas dosen bagiin hasilnya-_-
Dan hasilnya. Teng teng teng. JELEK. JELEK. JELEK.
Bersyukur sih dapet segitu, itu kerja gue sendiri-_- ganengok sana sini, ampe leher gue tuh tinggal dipatahin doang. Pegelnya ganahan.
Terus akuntansi. Akuntasi. AKUNTANSI.
PELAJARAN YANG PALING GUE BAHAYAIN. AKHIRNYA MEMBERIKAN NILAI.
DAN BENER AJA. JELEK. DIBAWAH PELAJARAN ARSITEKTUR. BUSETDAH. LU BAYANGIN DAH TUH BERAPA
Mana neracanya ga stabil waktu gue kerjain._. akhirnya dengan terpaksa gue hapus beberapa nilai uang biar
stabil. WUAHAHAHA. Geblek kan-_-
Neraca lajur pun diisi cuma tabel kolom pertama.-.
Lalu nilai.
Pancasila. Pancasila. PANCASILA. PANCASILA.
Okey, nilai gue lumayan sebenernya –walau termasuk kecil—TAPI PAS PASAN. DAN HARUS REMED KALAU NILAINYA MAU SELAMET.
ANJIR.
DAN REMEDNYA ADALAH. MEMBUAT MAKALAH MINIMAL 7 LEMBAR. TENTANG PANCASILA.
Gampang kan?
TAPI PAKE MESIN KETIK. MESIN KETIK MANUAL. MANUAL.MANUAAAAAAAL. DAN GABOLEH RAPIH(?)
Maksudnya gaboleh pake jasa ketik-_- padahal rencana gue tuh mau pake jasa ketik aja :’( gue gabisa ngetik di mesin ketik MANUAL T___T
Temen-temen gue ada yang punya. Ada yang gapunya tapi minjem. Nah gue? Masa mau beli mesin ketik demi seonggok tugas pancasila.
GUE SEBEL BENER AMA DOSEN GUE JADINYA.
NIH YA.
Dikelas yang sering ditanya ama dia siapa?
Gue. Dia apal nama gue. Gue selalu jawab pertanyaan dia. Dengan bijak dan SOK tau-_-
Walaupun gue gatau apaapa._.
TAPI KENAPA NILAI GUE PAS PASAN. SETAN BANGET KAN.
Hm....
DAFUQ
DAFUQ
DAFUQ
DAFUQ PANCASILA!!!!
Sekarang gue harus nyari gimana caranya gue nyelesein tugas pancasila T_____________T
Doakan saya kawan.
Wish me luck.
Salah satu cara. Atau cara satu-satunya sih. Suruh si joki ketik buat jangan rapih-rapih amat._. wuakakak.
Walaupun akhirnya gue diketikin temen gue. TAPI TETEP AJA. NYESSS GITU KAN!
GUE JAWAB DARI UJUNG KERTAS JAWABAN AMPE UJUNG TERNYATA REMED. TERNYATA REMED. REMED!!!!
dafuqsss -___-t
Categories
Author's Diaries
Kamis, 10 Januari 2013
ADMIRER
Author : Ummu Aisyah or Icha Elias
Cast : Liona Thompson, Nate Rivers and others
Reminder : This story is purely mine mine mine! I made it in midnight. So, i want you all to respect my story if you found this. Don’t take anything from here. Happy reading xx
----
Aku menatap wajah dosen dihadapanku yang sedang melihat lurus-lurus kearah kertas dihadapannya. Dengan susah-susah aku menelan saliva ditenggorokan, kurasa, ini bukan berita bagus sama sekali. Peluangku untuk mendapat nilai C terlihat membesar.
“Sepertinya, tidak ada kemajuan dari semester kemarin, Ms. Thompson.” Katanya. Pada saat itu juga aku menghela nafas. Setengah kesal. Kenapa tidak ada kemajuan? Setidaknya sebelum exam aku sudah belajar perbedaannya dulu aku tidak pernah belajar, hanya lima belas menit sebelum exam. Aku juga sudah berusaha menghapal dan membaca materi, walau sering ketiduran.
Tapi helaan nafasku diikuti ketenangan. Setidaknya, aku tidak mengalami kemunduran. Tapi, belum tentu di mata pelajaran lain.
“Okay, that’s it. Jangan lupa kerjakan tugas-tugasmu.” Dosenku mengakhirinya akhirnya. Aku mengangguk sambil tersenyum dan berucap. “Thank you, Sir.”
Aku langsung berbalik dan menghampiri tempat dudukku yang terletak disamping gadis berambut ikal, dia sahabat terbaikku, Nila namanya.
“Bagaimana?”
I shrugged. “Begitulah,” jawabku singkat.
Saat itu juga aku merasa aku hanya ingin terdiam dan tidak melakukan apapun, tidak mau berbicara, tidak mau memperhatikan pelajaran, tidak mau ngapa-ngapain! Karena aku merasa aku sama sekali tidak ada kemajuan sama sekali, sudah berapa tahun aku mengenyam pendidikan dibangku kuliah tapi aku tidak mendapat skill yang kukuasai. Tidak hanya itu, bahkan gadis yang kukira tidak terlalu pintar pun mendapat nilai yang lebih –jauh lebih—tinggi daripada nilaiku yang cuma sedikit diatas rata-rata.
Aku melipat tanganku diatas meja dan menerungkupkan kepalaku dimeja. Rambut Reddish-ku menutupi sebagian wajahku. Aku meniup-niup rambutku dengan iseng. Alih-alih agar air mataku tidak jatuh saat ini juga. Tidak mau menangis dihadapan sahabatku untuk kesekian kalinya, aku juga tidak mau membuatnya merasa lelah untuk selalu mengingatkanku agar tidak putus asa.
Sepertinya memang Nila mempunyai rasa yang peka dalam hal begini. Ia langsung berkata.
“Never mind, Lio. Nilaimu itu kan masih diatas rata-rata, lagipula itu hasilmu sendiri tanpa berbuat curang apapun, kan?”
Aku mengangguk pelan, masih dalam posisi tadi.
“Ta..tapi, masa iya, aku bodoh sekali sih, sampai-sampai. Yah, bisa dibilang mendapat nilai terkecil.”
“Tidak juga kok. Well, itu sih, faktor lucky juga kan, Lio.” Katanya lagi. Aku harus setuju dengan ucapan Nila, memang itu faktor lucky. Dan boleh dibilang aku ini tipe-tipe unlucky girl.
Tidak selalu beruntung. Tapi aku bersyukur sih. Setidaknya, aku masih bisa kuliah tanpa punya banyak absen, punya sahabat dan teman-teman yang baik. Walau terkadang keadaan dalam diriku sendiri menjadi alasan untukku sedih.
“Ayo kita keluar, kau masih mau disini, hah?” Nila menarik tanganku yang tadinya kutimpah dengan wajahku. Tingkat kemalasanku untuk tidak melakukan apapun sudah berkurang sedikit. Hanya sedikit.
“Kita mau kemana?” setelah berada diluar kelas aku bertanya pada Nila, dia mengangkat bahu,
“Kau? Mau kemana?” tanyaku lagi. Aku tau dia pasti ada janji dengan Nessie, Nessie temanku juga, tapi ingat point tadi, aku sedang malas melakukan apapun, bahkan untuk bertemu temanku sendiri. “Aku harus bertemu Deasy, kau mau ikut?”
Aku menggeleng cepat. “No, kurasa aku mau langsung pulang.”
Nila mengangguk mengerti, tapi beberapa detik kemudian ia tersenyum menggoda. Aku mengernyit melihat senyuman yang lebih kearah menyeringai itu. Dia kenapa?
“Kau yakin kau akan langsung pulang kerumah?” Nila bertanya masih dengan ekspresinya smirk-nya.
“Sangat! Aku sedang badmood!” balasku sok yakin. Karena memang benar aku sedang badmood. Aku membutuhkan mood booster.
“Oh, kalau begitu dia datang dengan tepat waktu,” Nila menyampirkan tangannya ditas sebalah kanannya lalu menunjuk kearah belakangku dengan dagunya. Otomatis aku langsung menoleh kearah belakangku.
Mataku membulat.
Disanalah dia. Seorang pria berwajah imut yang sedang membawa kamera DSLR yang selalu ia banggakan dan membuatnya menjadi terkenal diseantero kampusku.
Nate Rivers. Superstar sekolah. Seorang pria yang bisa melakukan apapun. Multitalented.
Pria ajaib.
Aku menyipitkan mataku setelah melihat cengiran Nate yang ternyata berada sekitar tujuh meter dari hadapanku. Aku kembali membalikan badan untuk melihat Nila yang sedang terkekeh melihatku yang terkaget melihat dia.
“Haha, Nate sudah disini, dan kurasa kau tidak akan langsung pulang. Eum, dan...sepertinya Deasy sudah menunggu, bye!” ucapnya ceria, ia langsung berjalan kearah kiri koridor dengan ceria. Mungkin merasa kalau dia sudah menjadi cupid bagi sahabatnya, seperti yang aku lakukan saat ia belum jadian dengan kekasihnya.
What? Tapi bukan berarti aku menyukai Nate! Dan aku juga tidak membutuhkan Nila sebagai cupid.
Setelah memastikan Nila menjauh dari jangkauan, Nate menghampiriku masih dengan cengirannya. Jika aku boleh jujur, aku akan bilang kalau yang paling aku suka dari wajahnya adalah wajahnya. Ukirannya sempurna, matanya hitam pekat yang memancarkan ketajaman tapi lembut, hidungnya, bibirnya, semuanya sempurna. Tak jarang kalau banyak gadis yang menyukainya. Well, aku belum termasuk sih.
Tanpa terasa aku memandanginya untuk beberapa detik. Hingga ia mengembalikan aku ke bumi dan meruntuhkan dunia khayalanku tentang wajahnya.
“Ada apa?” kataku jutek. Seperti apa yang telah aku lakukan sebelumnya padanya, sedikit aneh kalau aku memperlakukannya dengan kalem seperti gadis-gadis lain.
“Nila said you need mood booster, now, i’d try to be your mood booster.”
“No need.”
Aku langsung berbalik, berpura-pura untuk berjalan dan mengabaikannya untuk pulang. Tapi sesuai dugaanku. He catched my hand.
Ia langsung membalikkan tubuhku untuk menghadap kearahnya. Jantungku hampir melorot ke perut saat mata kami bertemu dengan tiba-tiba.
“Let me try. Huh?” katanya. Posisi kami sedang berdiri rapat. Orang-orang dari belakang Nate mungkin bisa berasumsi kalau Nate sedang mencoba menciumku. Tapi tidak, ia hanya menggenggam tanganku.
Aku langsung mencoba melepaskan tangannya. Tidak mau terlalu lama membiarkannya menularkan ketenangannya.
“Okay, kalau kau memaksa.” Kataku akhirnya. Sebenarnya badmoodku sudah berkurang sekitar beberapa menit yang lalu. Saat Nila menenangkanku dengan beberapa kata-kata ampuhnya, dan saat Nate muncul dihadapanku. Mungkin, saat ini bisa dibilang moodku sudah membaik.
“Yeah!” ia berseru girang. Aku hanya tersenyum geli.
“Now, let me take you anywhere that you want.” Lanjutnya setelah berseru girang. Aku menggeleng, tak punya jawaban.
“I don’t know, i was planning to go home. So, i don’t have planning to go anywhere.” Aku menjawab jujur. “Antarkan aku pulang?”
“Tidak ah, tidak seru.” Jawabnya menyebalkan.
Mataku langsung menyipit lagi. Jangan sampai pria ini membuatku kembali ke moodku yang jelek seperti awal. Aku melipat tanganku didada lalu membalikkan badan, pulang untuk sebenarnya.
“Yasudah, aku pulang sendiri.” Kataku langsung berjalan dengan angkuh. Nate kembali menghentikanku.
“Baiklah, sekarang, kita ke perpustakaan saja.” Katanya menyerah sambil meraih tanganku lagi, aku tak tau apa rencananya untuk membawaku ke perpustakaan dihari yang seperti ini. Disaat-saat aku yang sedang tidak ingin membaca buku apapun.
“What? I don’t wanna read rite now.”
Ia melihat kewajahku, terlihat lelah mengikuti sifat jutekku. “Ikut saja, di perpustakaan kan tidak harus membaca.” Ucapnya melantur. Setauku, perpustakaan itu memang tempat untuk membaca.
“Please?” wajahnya memohon. Aku tidak tega melihat wajahnya yang imut terlihat makin innocent dan terlihat makin seperti bocah, akhirnya aku menyerah dan berkata “Baiklah,”
Ia kembali tersenyum. Padahal dalam hatiku sudah bersumpah serapah untuk menyalahkannya agar jangan tersenyum terus.
Kami berjalan berdampingan menuju perpustakaan dalam diam, sesekali ia mencoba meraih bahuku dan menyampirkannya. Namun aku melepaskannya seolah-olah ia sedang terkena penyakit menular. Tentu, bukan itu alasan utamaku, alasanku agar jantungku tidak berdegup bertambah kencang. Sudah cukup aku mencoba untuk bersikap biasa saat ini.
Pada saat aku berjalan bersama Nate, aku melihat seorang temanku bernama Levanna sedang bergandengan tangan dengan Aleron, sahabatnya. Levanna sempat tersenyum padaku dan aku membalasnya. Ia terlihat dari arah perpustakaan. Mereka terlihat serasi, walaupun bukan sepasang kekasih. Well, serasi itu bukan berarti harus sepasang kekasih, kan?
Entah kenapa aku menjadi membayangkan bayangan Levanna dan Aleron itu adalah aku dan Nate. Bodoh memang, tapi itulah yang ada dipikiranku.
“Sedang membayangkan itu kita ya?” tanya Nate seolah bisa membaca pikiranku. Aku melihatnya dengan kaget. God, jangan bilang pria ini bisa membaca pikiran orang, seperti para penyihir.
“Tidak juga!” aku membela diri. Karena bukan gayaku untuk mengaku dihadapannya.
“Wanna try?” tanyanya, ia membuka telapak tangannya, aku menautkan kedua alisku menatapnya dengan heran. Telapak tangannya sudah menungguku untuk menyambutnya.
Tapi aku masih ragu.
Tapi aku ingin merasakan lebih lama kehangatan tangannya yang sempat kurasakan saat didepan kelasku tadi.
Liona bodoh! Banyak sekali gadis-gadis yang ingin berada di posisimu, hampir seperdelapan kampus ini mengidolakan seorang Nate Rivers. Well, aku tak ingin menyia-nyiakannya, aku langsung menaruh tanganku diatas tangannya, ia tersenyum manis dan menggenggam tanganku erat, sangat erat, tapi lembut. Membuatku makin ingin berlama-lama begini.
Tapi sayang, kami langsung memasuki gedung perpustakaan dan duduk bersampingan. Tiba-tiba aku teringat dengan kata-kata dosenku. Tugas.
Aku duduk sebentar dan mengeluarkan notebook-ku kemeja.
“Tunggu ya, aku ingin mencari buku.”
“Kau bilang kau tidak ingin membaca.”
“Aku ada tugas.”
“Baiklah,” katanya, kubiarkan ia duduk menungguku, walaupun diwajahnya terlihat ia tak ingin kalau kutinggal, maksudku, ia tak ingin kalau aku mengabaikan dia sementara aku sibuk melengkapi catatan mencari bahan tugas nanti.
Aku langsung mencari buku-buku yang dimaksud dengan gesit. Untunglah tidak memakan waktu terlalu lama, setelah mendapat setidaknya dua buku, aku langsung menghampiri Nate dan duduk disampinganya. Ia terlihat bosan.
“Bosan? Kalau bosan kau boleh pergi, aku akan lama disini.” Kataku. Ia menggeleng, aku sedikit geer ketika ia bilang. “Aku tidak mau meninggalkanmu, lagipula, kan aku yang memaksamu kesini.”
“Oh ya, kau benar. Kalau begitu kau harus sabar.”
Aku tersenyum padanya, ia membalasnya dengan tertawaan datar. Aku menaruh tasku diatas meja dan mengeluarkan notebook lalu menulis beberapa tulisan-tulisan penting kedalam notebook-ku.
“So, you’re not a librarian anymore?” aku memulai pembicaraan sambil mencatat, aku bisa merasakan ia menggeleng walau aku tidak melihat kearahnya dengan pasti.
“No, I’ve got what i want, so, i don’t need to be librarian anymore.”
“I don’t get it.”
“Ofcourse you don’t. But, you will,”
Nate hanya membuka buku yang kubawa dengan malas, ia berkali-kali memutar-mutar, membolak-balikkan, memukul-mukulnya dengan bosan.
Setelah itu ia berhenti. Aku tak memperhatikannya dan memfokuskan pikiranku dengan buku yang sedang kutulis. Saat aku memalingkan wajahku pada Nate, kedua bola mataku hampir lari menemukan Nate sedang melipat tangannya dimeja dan menerungkup diatasnya sambil melihat kearah wajahku.
For god’s sakes. Sejak kapan ia memperhatikanku? Kalian tau, bagaimana rasanya diperhatikan oleh orang yang kau suka? Apalagi saat kalian sedang serius-seriusnya. That sounds not good! You don’t know how weird you were.
Suka? Apakah benar aku menyukainya?
“What?!” bentakku. Ia tersenyum menggemaskan. “Kau lucu ya.” Katanya masih dengan tersenyum.
Aku menutup buku, lalu melihat kearahnya. “Terima kasih, tapi aku tidak butuh fake pujian begitu,”
“I’m serious, it’s not that fake.” katanya datar. Ia mengubah posisinya menjadi duduk biasa. Ia tetap memperhatikanku.
“No, you’re joking.” Balasku ketus.
“No, it wasn’t something to joke about, i’m definetely serious, don’t you understand?”
Aku mengerti nada bicara ini, ini terlihat serius, tapi di nada itu aku mendengar suara yang lelah dan seseorang yang sedang sebal.
“Ya terserah,” aku kembali mengambil pulpen dan menulisnya, tidak mau terlibat topik serius dengannya. Mencoba mengabaikannya. Walaupun aku sebenarnya tidak bisa.
“Liona,” ucapnya, dan aku tidak suka saat dia memanggilku begitu. Terdengar sangat serius dan menyeramkan.
Aku tidak menjawab, ataupun menoleh, hanya kembali menulis, meskipun konsentrasiku sudah hilang entah kemana.
“Look at me,” ucapnya meminta.
“I’m busy.” Ujarku beralasan. Aku tak mau melihat kearahnya, mengobrol lebih jauh dengannya karena ini sudah menuju kearah yang sudah unexpected.
Ia terdiam. Syukurlah, ia mengerti kalau aku sedang sibuk. Sebenarnya, tidak begitu sibuk, aku ingin mendengar ia mengucapkan apa yang akan dia katakan, tapi aku tidak mau kalau aku terlalu berharap, sudah cukup aku dikecewakan dan menjadi orang bodoh dulu. Dan aku tidak mau aku terlihat seperti itu juga dimata Nate.
“Remember when we first met here?” tiba-tiba ia berkata. “It wasn’t the first. I’ve watching you.” ia melanjutkan kata-katanya.
Tubuhku kaku seketika, seperti diikat oleh tali-tali yang dilumuri oleh ice dan tidak bisa bergerak sama sekali. Bahkan, untuk bernafas pun sulit.
Apa maksudnya?
Aku menoleh kearahnya dengan susah payah. Mata kami kembali bertemu. Wajahnya begitu kelabu saat ini. Aku tak mengerti apa arti dari matanya, tapi saat ini matanya begitu teduh, ingin sekali membuat seluruh tubuhku meleleh.
“Waktu itu kau tidak sadar kau pernah menendangku dengan gelas cappuccino kosong, aku marah saat itu, aku ingin memaki siapapun orang yang menendangku dengan gelas kotornya itu. Tapi saat itu aku melihat kau sedang menarik Nila menjauh dari jangkauanku, agar aku tidak menemukan kau lah orang yang telah menendang gelas itu. Hanya itu, kau mampu membuatku terdiam, hanya karena aku melihat tingkah lucumu saat kau bersembunyi itu, kau bisa membuatku tersenyum-senyum sendiri. Setelah itu aku selalu bertemu denganmu, di koridor, di perpustakaan, disaat kau membela orang-orang yang sedang di bully oleh beberapa Mean Girls yang ada dikampus ini,”
Aku masih terdiam. Tak tau untuk memberikan respon apa pada Nate. Jadi, dia memperhatikanku?
“Sampai, aku memutuskan untuk menjadi Librarian untuk mencari tau namamu. Karena mungkin itulah satu-satunya cara. Haha.”
Aku teringat kata-katanya ‘No, I’ve got what i want, so, i don’t need to be librarian anymore.’
Jadi, itukah yang dia inginkan? Untuk mencari tau namaku?
“Now, tell me, what should i do?”
Aku terdiam untuk beberapa lama. Tak menjawabnya, melainkan malah menatapnya dengan salah tingkah.
“Eum... i don’t know,”
“Do you have any answer instead ‘i don’t know’ huh?”
Aku menggigit bawah bibirku, karena aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku jawab. Aku ingin menjawab, tapi leherku serasa dicekik dan tak bisa mengeluarkan suara apapun.
“Nate, please, this is, well, um... i don’t know why you told me about that. But, i’m impressive that you’ve been watching me for long time. But, right now, i really don’t know what i have to say to you,”
Nate memandangku untuk beberapa menit. Seriously, this is so awkward. Dia memandangku dan membuatku semakin salah tingkah, aku hanya memalingkan wajahku, tak mampu membalas tatapannya yang begitu kuat.
“I’m sorry.” Ucapku menunduk.
Aku memainkan pulpenku yang berada ditanganku. Hingga pulpen itu jatuh kelantai, aku tidak mencoba untuk mengambilnya, karena aku tak sanggup bergerak, jangankan untuk mengambil pulpen, untuk menggeser tubuhku saja aku tak mampu.
“What is that mean?” tanyanya.
Aku menghela nafas kasar, aku benar-benar tak tau. Aku merasa menjadi orangpaling bodoh, karena tak mampu membawa beberapa jawaban yang terbaik untuknya.
“Do i have an answer?” aku berbalik tanya.
Ia mendesah. Kemudian ia bergerak, memundurkan kursinya. Kurasa ia marah padaku dan memilih untuk meninggalkanku saat ini. Kalau itu terbaik untuknya, aku rela. Ia boleh marah padaku sampai kapan saja. Tapi, kalau boleh aku jujur padanya, aku ini ingin sekali mengatakan kalau aku selalu merasa lebih baik jika berada disampingnya. Tapi, sulit sekali, aku tidak bisa mengucapkannya, lidahku terlalu kelu untuk mengeluarkan kata-kata itu dari ujung bibirku.
Dan aku mau jujur padanya, kalau aku tidak siap untuk menghadapi kemarahannya. Aku tidak mau kalau dia pergi begitu saja hanya karena jawaban bodohku tadi. Aku akan menyesal. Aku tidak akan memaafkan diriku. Inti dari semua itu adalah, aku tidak siap untuk kehilangannya. Tidak untuk saat ini.
Aku menunggu untuk Nate berlalu, tapi ia malah menunduk dari kursinya dan mengambil pulpenku yang terjatuh lalu menjulurkannya padaku. Aku membuka mulutku. Ia tidak marah?
Dia tersenyum manis. Like nothing happened. Padahal bisa dibilang ia sudah jujur tentang apa yang dia hadapi padaku.
“Thanks.” Hanya itu yang keluar dari mulutku.
“I just want to know something. Apakah aku harus pergi dari posisiku sekarang? Atau tidak?” tanyanya.
Aku menundukan kepalaku. Berdeham dan menahan tangis, aku ingin menjawab, tapi takut, takut kalau ia marah dan meninggalkanku.
“No,” jawabku. Akhirnya aku bisa mengeluarkan kata itu.
“You don’t have to leave.” Kataku rada terbata, ia terlihat sedang menunggu lanjutan kata-kataku. Lagi-lagi aku berdeham untuk mengembalikan air mata dan menahannya agar tidak menangis didepan pria yang baru saja kusuka ini. “it’s because....you..you’re my moodbooster. Kau tidak boleh pergi dariku kan? Am i right?” kataku polos. Jawaban terbodoh yang pernah aku berikan kepada orang orang.
Senyumnya melebar memamerkan jejeran giginya yang rapih dan bersih. Aku terhipnotis melihatnya. Ia serasa menularkanku sebuah senyuman.
Ia tertawa sebentar lalu berkata. “Ya, you’re right.”
Aku tersenyum kecil. Lalu melanjutkan kata-katanya “and, i want to admit it. Whenever you’re with me, i’m feeling so much better. Thanks to you, Nate.”
Tangannya meraih kepalaku dan mengacak-acaknya. Aku merasakan fase dilatasi, fase dimana wajahku terasa panas dan mengeluarkan semburat merah.
“You’re very welcome, i just do what i wanna do.” Ucapnya tulus. Ia kemudian tersenyum lagi. Mendengar Nate tertawa renyah membuatku ingin tak berhenti untuk tersenyum. Dan pada saat ini aku jauh merasa lebih baik, aku merasa ini membuat kami jauh lebih dekat.
Apa yang aku akui barusan bukanlah sebuah kata-kata yang baru saja kurangkai untuk membuatnya tidak kecewa atau membatalkannya untuk meninggalkannya. Tapi aku memang merasakan itu. Terkadang, aku merasa bersalah saat aku membentaknya. Tapi terkadang pula, aku suka menerima sentuhan-sentuhannya; seperti ia yang membuat rambutku berantakan dengan mengacak-acaknya, menggandeng tanganku seperti tadi, walaupun itu adalah hal yang pertama kulakukan bersamanya. Tapi, aku memang menyukainya, dia pria yang jauh dari kata baik.
Dan aku belum merasa kalau aku pantas untuk bisa bersamanya.
***
IT’S DONE. HAHAHAHAHAH
WELL YEAH, I FINISHED IT IN JUST AN HOURS. HAHAHAHA.
I CAN’T SLEEP LAST NIGHT, THEN, I JUST WROTE IT TO MY FILLING UP MY SOFTSKILL STUFF.
OKAY, I KNOW IT WAS AS BAD AS ALL MY STORIES.
Tapi itu juga bikinnya ngasal.-.
Sebenernya ada cerita Liona-Nate lagi. Banyak.__. Cuma belum kelar, jadi ini cuma diambil dikit dari POV Liona. Ceritanya juga galengkap ini. Hahahaha. Ngasal, makanya ancuuur -..---
Oke, goodbye~
Thanks for reading :)
Comment would mean so much for me :)
Icha xoxo
Categories
Cerpen,
My Task,
Tugas Softskill
Rabu, 09 Januari 2013
Augmented Reality dan Virtual Reality
From : Grafik Komputer tugas.
Augmented
Reality
Augmented Reality Business Card
Link tersebut berasal dari Youtube, tempat berbagai macam
jenis video untuk hiburan ataupun berbagai macam ilmu. Link diatas tentang
Augmented Reality dari sebuah business card. Saat kartu bisnis tersebut
dibalik, foto orang itu langsung muncul dan bergerak layaknya nyata walaupun
masih dengan bantuan kamera atau handphone. Tapi ini masih bisa membuat kita
tercengang dengan bagaimana proses pembuatan teknologi tersebut, yang pastinya
sudah sangat rumit.
Dalam video diatas, bisa disimpulkan kalau AR –singkatan
dari Augmented Reality- merupakan
sesuatu yang tidak nyata, tapi berada didunia nyata, seperti bioskop 3D. Tapi
ini sesuatu yang harus dikembangkan dalam dunia teknologi, selain penggabungan
antara dunia maya dan nyata yang perlu diacungi jempol tapi teknologi ini juga
sudah mematahkan hal-hal fiksi seperti yang kita lihat dalam film-film.
Contohnya: dalam film Harry Potter, disana banyak sekali foto-foto yang
bergerak, layaknya Augmented Reality tersebut.
Virtual
Reality
Di video berjudul “Stanford
lab makes virtual reality more life-like” kita bisa melihat bahwa Virtual
Reality agak berbeda dengan Augmented Reality. Jika Augmented Reality
membutuhkan setidaknya sebuah kamera atau handphone untuk memunculkan gambar,
dalam video yang saya lihat, Virtual Reality membutuhkan sebuah alat yang dipakai
dikepala dan menutupi mata kita agar terhubung ke komputer. Walaupun VR
-singkatan dari Virtual Reality- juga termasuk penggabungan antara dunia maya
atau visual dan tidak nyata. Dan di video tersebut Stanford University sedang
melakukan sebuah percobaan dengan menggunakan alat VR. Seorang pria yang
dituntun berjalan sambil mengenakan sebuah alat VR dikepalanya itu sedang
mencoba kehebatan teknologi ini. Ya, karena saat kita memakai alat VR, kita
akan merasa diri kita berada ditempat dimana layar komputer itu berada.
Jika bisa melihat pada
percobaan kedua di video tersebut, seseorang yang sedang mengenakan alat VR
berjalan diatas sebuah kayu yang tinggi dari daratan jika kita lihat dalam
komputer, tapi dalam dunia nyata, ia masih berada diruang percobaan. Dan
kesimpulan yang bisa saya ambil video ini bisa menyembuhkan sebuah phobia
seseorang terhadap sesuatu, contoh : terhadap ketinggian. Dengan bantuan alat
VR yang sudah canggih ini segalanya terlihat lebih mudah. Dan kita akan merasa
bahwa kita seperti sedang berada didalam film. Layaknya film hollywood seperti
Matrix.
Categories
My Task,
Tugas Softskill
Corat coret tentang ELF (Peri Hutan)
Hellaw bloggers~
karena bingung mau ngepost apaan buat menuh-menuhin blog. Jadi gue putusin untuk ngepos tentang ELF. Kalian tau ELF?
BUKAN! BUKAN Elf Super Junior bukan!!! -__- gue ngebahas ELF SUJU? Amit amit deh .----. Hahahahaha
ELF yang akan gue bahas disini itu, ELF yakni peri hutan. Yah, maklumin lah ya, karena gue emang --dari dulu-- suka banget sama karya fantasi J.R.R Tolkien, si pengarang cerita The Lord of the Rings. Jadi gue terkagum sama karya fantasi dia yang didalamnya ada bangsa ELF.
Pengetahuan gue tentang bangsa ELF juga gaterlalu luas sih, baru tau dari beberapa blog di internet aja.
Jadi, ELF itu adalah Peri hutan. Dan pada legendarium J.R.R Tolkien, Elf diceritakan sebagai kaum pertama atau ras yang lebih dulu ada daripada manusia dan lebih unggul. Kalau kalian suka atau pernah baca novelnya atau seenggaknya nonton film The Lord of the Rings, kalian pasti lihat Legolas, Elf dari Mirkwood dan Arwen, Elf cantik dari Rivendell atau Lady Galadriel dari Lothorien (maaf kalau tulisannya salah.--.v). Nah, mereka adalah Elf. Elf disini dicirikan mempunyai cahaya yang menyembul dari seluruh tubuhnya, mempunyai telinga yang runcing kebelakang (caplang), berbadan tinggi, pandai memanah dan memainkan pedang.
So different with Fairy. Kalau Fairy bisanya apa? Goyangin tongkat? Tebar serbuk peri? Terbang pake sayap kupu-kupu. Wkakakak dongeng banget deh.
Gue tertarik banget sama sejarah-sejarah ELF. Makanya gue suka banget baca buku Tolkien. Walaupun gue baru baca The Hobbit sama The Lord of the Rings doang, yang gaterlalu mencakup banget cerita Elf itu. Karena cerita atau kehidupan Elf dijelaskan lebih luas sama J.R.R Tolkien di The Silmarillion

(bukunya ada gasih di indonesia? pengen baca ih.__.)
Dan Tolkien juga membuat 'Middle Earth' dalam mitologi fantasinya, yang bisa membuat orang-orang berdecak kagum dengan bahasanya yang berat namun masih bisa ditelaah oleh kita.
Gue sendiri penasaran banget sama cerita di The Silmarillion. Disitu bercerita tentang seorang Elf yang jatuh cinta dengan manusia --kalau enggak salah ya._. kan belum baca--
cerita seperti itu juga ada di The Lord of the Rings. Kisah cinta antara Arwen Undomiel seorang Elf dari Rivendell dan seorang manusia bernama Aragorn son of Arathorn.
tau gak? masa gue keinget ama cerita Bella Swan-Edward Cullen. Ehm... cerita Tolkien sih udah aja semenjak tahun 1940an yaaaaaaa....
Jadi siapa yaaaa yang ngikutin? Hahahahaha.
Saking terobsesinya sama sosok Elf, gue sendiri jadi pengen jadi setengah Elf. Wahahaahaa. Siapa tau nanti bisa jadian sama Legolas Hahahahahahaha.
Dan Elf kesukaan gue itu. adalah....Luthien :D
walau gue belum bisa ngebayangin secantik apa itu Elf. Karena ekspetasi gue emang bener bener cantik. Gue sedikit kecewa sama Elf yang ada di film Eragon. ELF YANG SAMA SEKALI GACOCOK JADI SEORANG ELF!!!
IYUUUH BANGET DEH.
POKOKNYA GACOCOK JADI ELF! GRRR......
okelah, ini gue post foto foto beberapa Elf yang gue punya. Perlu dimasukin foto gue ga? Gausah? Oh yaudah-_-
karena bingung mau ngepost apaan buat menuh-menuhin blog. Jadi gue putusin untuk ngepos tentang ELF. Kalian tau ELF?
BUKAN! BUKAN Elf Super Junior bukan!!! -__- gue ngebahas ELF SUJU? Amit amit deh .----. Hahahahaha
ELF yang akan gue bahas disini itu, ELF yakni peri hutan. Yah, maklumin lah ya, karena gue emang --dari dulu-- suka banget sama karya fantasi J.R.R Tolkien, si pengarang cerita The Lord of the Rings. Jadi gue terkagum sama karya fantasi dia yang didalamnya ada bangsa ELF.
Pengetahuan gue tentang bangsa ELF juga gaterlalu luas sih, baru tau dari beberapa blog di internet aja.
Jadi, ELF itu adalah Peri hutan. Dan pada legendarium J.R.R Tolkien, Elf diceritakan sebagai kaum pertama atau ras yang lebih dulu ada daripada manusia dan lebih unggul. Kalau kalian suka atau pernah baca novelnya atau seenggaknya nonton film The Lord of the Rings, kalian pasti lihat Legolas, Elf dari Mirkwood dan Arwen, Elf cantik dari Rivendell atau Lady Galadriel dari Lothorien (maaf kalau tulisannya salah.--.v). Nah, mereka adalah Elf. Elf disini dicirikan mempunyai cahaya yang menyembul dari seluruh tubuhnya, mempunyai telinga yang runcing kebelakang (caplang), berbadan tinggi, pandai memanah dan memainkan pedang.
So different with Fairy. Kalau Fairy bisanya apa? Goyangin tongkat? Tebar serbuk peri? Terbang pake sayap kupu-kupu. Wkakakak dongeng banget deh.
Gue tertarik banget sama sejarah-sejarah ELF. Makanya gue suka banget baca buku Tolkien. Walaupun gue baru baca The Hobbit sama The Lord of the Rings doang, yang gaterlalu mencakup banget cerita Elf itu. Karena cerita atau kehidupan Elf dijelaskan lebih luas sama J.R.R Tolkien di The Silmarillion

(bukunya ada gasih di indonesia? pengen baca ih.__.)
Dan Tolkien juga membuat 'Middle Earth' dalam mitologi fantasinya, yang bisa membuat orang-orang berdecak kagum dengan bahasanya yang berat namun masih bisa ditelaah oleh kita.
Gue sendiri penasaran banget sama cerita di The Silmarillion. Disitu bercerita tentang seorang Elf yang jatuh cinta dengan manusia --kalau enggak salah ya._. kan belum baca--
cerita seperti itu juga ada di The Lord of the Rings. Kisah cinta antara Arwen Undomiel seorang Elf dari Rivendell dan seorang manusia bernama Aragorn son of Arathorn.
tau gak? masa gue keinget ama cerita Bella Swan-Edward Cullen. Ehm... cerita Tolkien sih udah aja semenjak tahun 1940an yaaaaaaa....
Jadi siapa yaaaa yang ngikutin? Hahahahaha.
Saking terobsesinya sama sosok Elf, gue sendiri jadi pengen jadi setengah Elf. Wahahaahaa. Siapa tau nanti bisa jadian sama Legolas Hahahahahahaha.
Dan Elf kesukaan gue itu. adalah....Luthien :D
walau gue belum bisa ngebayangin secantik apa itu Elf. Karena ekspetasi gue emang bener bener cantik. Gue sedikit kecewa sama Elf yang ada di film Eragon. ELF YANG SAMA SEKALI GACOCOK JADI SEORANG ELF!!!
IYUUUH BANGET DEH.
POKOKNYA GACOCOK JADI ELF! GRRR......
okelah, ini gue post foto foto beberapa Elf yang gue punya. Perlu dimasukin foto gue ga? Gausah? Oh yaudah-_-
(Lady Galadriel)
(Legolas-sebelah kanan)
Categories
Author's Diaries,
My Task,
Tugas Softskill
Minggu, 30 Desember 2012
The Invisible Princess
Cast : Arania, Johnny and all others
The story is purely mine! don't take anything from here without any credit! if you do. i'll find and kill you.
***
Semilir angin berhembus lembut membelai rambut Arania. Ia sedang mengarahkan perhatiannya kearah jendela dikelasnya. Tatapan sendu dan kosong terlihat di kedua matanya. Entah apa yang sedang gadis itu pikirkan. Tapi yang jelas, ia sama sekali tidak tertarik untuk melihat kearah papan tulis atau kearah depan. Padahal dosen sedang menjelaskan materi kuliahnya.
Angin yang menyeruak masuk melalui jendela terbuka itu selalu membuat hati Arania tenang. Dan itulah salah satu alasan ia selalu memilih tempat duduk tepat didekat jendela. Rasanya damai.
Melihat orang-orang berjalan dan melakukan aktifitas dibawah sana membuatnya merasa sedikit lebih baik.
“Baiklah, cukup sudah materi yang saya berikan hari ini. Sampai jumpa dipertemuan berikutnya” Dosen berseru kemudian berjalan keluar kelas. Arania mengalihkan pandangannya ke tumpukan buku di mejanya. Ia mendesah. Beberapa mata kuliah membuat otaknya ingin meledak.
“Hah!! Aku heran kenapa aku harus menjalani masa kuliahku ditempat ini. Dan aku juga heran mengapa dosen tak henti hentinya memberi tugas! Mereka pikir aku ini apa?! Aku kan juga butuh istirahat” omel sahabat Arania. Itu Lily, sahabat satu-satunya yang dimiliki oleh Arania. Satu satunya? Iya, di kampus Arania sama sekali tidak mempunyai teman dekat kecuali Lily. Memang, ia punya banyak teman sekelas ataupun kenalan di kampus ini. Tapi tak satupun selain Lily yang mengerti dirinya.
Arania. Apa yang bisa didefinisikan dari gadis itu? Apakah ia pintar? Cantik? Terkenal?
Okay, Arania bukanlah siapa-siapa. Ia sama sekali tidak termasuk dari kriteria yang disebutkan tadi. Ia pintar? Tidak. Ia tidak pintar juga tidak bodoh. Cantik? Coret kata itu dari hidup Arania. Ia sama sekali belum pernah mendengar seorang pria atau siapapun –kecuali ibunya- memujinya dengan menggunakan kata itu. Tapi bukan berarti ia tidak cantik. Ia hanya sudah memvonis dirinya sebagai gadis terburuk dan terjelek didunia. Dua kata, Arania berlebihan.
Apakah Arania terkenal? Oh tidak, ia sama sekali tidak terkenal. Bahkan teman sekelasnya pun terkadang tidak mengenal Arania jika diluar kelas.
Inti dari semua itu adalah, Arania sama sekali bukan siapa-siapa, bukan apa-apa. Ia tau dirinya mungkin sama sekali tidak penting bagi orang-orang disekitarnya. Ia hanya membuat populasi kelasnya menjadi penuh.
Tidak ada yang spesial dalam diri Arania. Ia sering berpikir begitu. Ia sering sekali merasa dirinya tidak sempurna. Ia sering sekali berburuk sangka.
I’m nothing.
Begitu menyakitkan. Pikir Arania.
Jika ia memikirkan tentang kenyataannya, ia selalu menitikkan air mata. Tapi kali ini, ia mencoba menahannya. Ia tidak mau dibilang cengeng oleh Lilly yang sekarang sedang di depannya.
***
“Bisa tolong antarkan buku ini pada Johnny?” kata Lilly pada Arania saat mereka sedang berada di cafeteria.
“What? Me? No!” jawabnya ketus.
“Yes, you. Kumohon antarkan.. aku tau sebenarnya kau mau kan?”
“Tidak. Dia saja tidak pernah mengingat namaku. Untuk apa aku mau”
“Ayolaaaah, aku tidak bisa. Kau tau jika aku melihat wajah Johnny, aku pasti sudah ingin memeluk dan berteriak karena dia begitu tampan” pinta Lilly dengan wajah memohon.
“Tidak bisa. Itu urusanmu kan? lagipula kenapa buku itu bisa ada padamu? Kau mencurinya huh?” tolak Arania sekali lagi.
“Aku tidak mencurinya. Aku menemukan buku ini di meja saat kelas bahasa prancis tadi. Aku tidak akan kuat untuk mengantarkan buku ini dan melihatnya, aku bisa mimisan sebelum berkata apa-apa” wajah Lilly sekarang sudah sangat meyakinkan untuk meminta bantuan pada Arania.
“Kenapa harus aku?”
“Karena kau sahabatku dan karena kau lah yang paling biasa saja saat bertemu Johnny. Kau tidak lihat kalau pria itu selalu mendapat teriakan histeris dari semua gadis. Tapi anehnya, kau tidak termasuk. Kalau kau tidak menyukainya karena dia tidak ingat namamu. Kau harus maklumi, kau tau kan kalau Jhon tidak mungkin mengingat nama-nama gadis disekolah ini” ucap Lilly panjang lebar. Kata-kata itu sedikit membuat Arania sedikit berpikir dan juga sedikit jengkel. Itu bukan alasan kan untuk mengingat nama seseorang. Dalam hati Arania berkata.
“Baiklah” kata Arania akhirnya. Ia menyetujui perintah Lilly, ia terpaksa melakukan ini. Ia tak mungkin membiarkan temannya pingsan didepan Johnny kan.
“Kyaaaaaa.. terima kasih Arania. Kau memang temanku yang paling baiiiiiiiiiiikk” teriak Lilly kegirangan.
“Oh ayolah, dia hanya Johnny bukan Johnny Deep!”
***
Arania menunggu Jhonny dengan sabar didepan papan pengumuman. Ia sangat yakin pria itu pasti akan lewat sini. Karena ia sering melihat pria itu disini. Merasa bosan, Arania lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Tiba-tiba ia menemukan sebuah poster yang tertempel dipapan pengumuman, kertas dengan segala design didalamnya.
“PROM NIGHT”
Arania mendesah, baru baca judulnya saja ia sudah yakin ia tidak akan ikut kedalam acara itu. padahal itu adalah sebuah acara yang cukup menarik untuk didatangi.
“Hem. Aku tidak akan hadir. Em, apakah ini adalah salah satu cara agar seluruh kampus tau bagaimana rupaku saat aku menggunakan gaun atau dress cantik?” katanya pada diri sendiri kemudian tersenyum sinis pada papan itu.
Ia kembali berbalik badan. Sedikit kaget melihat Johnny akan berjalan kearahnya. Bukan menghampirinya, tapi untuk melewati jalan itu. Kini Arania harus berjalan dengan cepat untuk memberikan buku itu pada Johnny.
“John” panggil Arania cepat. Kalau boleh jujur, inilah pertama kali Arania berinteraksi langsung dengan superstar kampusnya ini.
“Ini bukumu. Lilly yang menemukannya di kelas prancis kemarin” ucapnya setelah berada tepat didepan Johnny dan memberikan buku itu. Johnny tersenyum. senyum yang mematikan.
Hati Arania lumayan terenyah. Well, siapa yang tidak terpesona melihat senyuman Johnny. Walaupun ibu-ibu sekalipun, ia pasti akan ikut terpesona.
“Oh, aku lupa memasukan ini kedalam tas” katanya
“Ya, kurasa pria sempurna itu juga memang bisa lupa juga” ucap Arania tanpa pikir panjang diselingi tertawaan yang sangat dipaksakan.
“Terima kasih”
“Arania. Namaku Arania” potong Arania menyebutkan namanya. Karena ia tau John pasti sama sekali tidak tau namanya.
“Oh, terima kasih Arania”
“Sama sama, kuharap kau tidak meninggalkan buku lagi agar Lilly tidak menyuruhku untuk mengantarkan buku lagi. Well, aku bukan kurir” ceplos Arania asal-asalan. Bodoh! Apa yang aku katakan! Rutuknya dalam hati.
Johnny tertawa, biarpun begitu karismanya tetap terlihat dan tidak pernah membuat ketampanannya luntur sedikitpun.
Sudahlah Arania. Lebih baik kau pergi dari tempat ini sebelum kau benar-benar menyukai pria ini.
Iya, Arania memang sedikit menyukai Johnny. Oh tidak, tidak sedikit. Tapi banyak. Err.. susah untuk menjelaskannya. Tapi yang jelas jantung Arania selalu berdegup kencang ketika ia melihat pria itu. Dan tidak bisa ia pungkiri kali ini pun ia merasakan hal itu. Hal yang membuatnya salah tingkah. Hal yang membuatnya seperti orang bodoh.
“Ohya, kau itu pernah sekelas denganku saat pelajaran bahasa prancis kan?”
Arania mengangguk. “Kau benar, kita sekelas saat itu”
“Kalau begitu sampai jumpa besok” ucap Johnny sebelum ia melangkah pergi menjauhi Arania yang masih memandangnya dengan tatapan kebingungan.
“Apa maksud pria itu dengan sampai jumpa? Ihh” gerutu Arania tidak mengerti.
***
Arania hanya bisa menutup kedua telinganya tadi. semenjak tadi pagi, yang ia dengar hanyalah tentang acara prom night yang akan dilaksanakan nanti malam. Sudah beberapa puluh gadis yang sedang membicarakan gaun apa yang akan mereka kenakan nanti malam. Dan pastinya gadis-gadis itu akan berdandan total untuk membuat seorang Johnny sang superstar sekolah terpesona. Namun Arania masih pada keputusan awalnya yaitu tidak akan datang. Walaupun Lilly masih berusaha untuk membujuknya. Tapi hasilnya? Arania hanya menutup kuping kemudian menggeleng.
“Tidak mau!!!” teriak Arania pada Lilly.
“Harus! Kau harus tampil cantik malam ini. Aku yakin kau pasti akan mendapatkan pasangan yang tampan nanti malam. Atau mungkin kau akan berpasangan dengan Johnny!” kata Lilly berteriak histeris.
Menjadi pasangan Johnny? jujur saja, Arania memang menginginkan hal itu. Tapi setelah dipikir-pikir itu tidak akan mungkin. Di sekolah ini begitu banyak gadis-gadis. Dan Johnny bukan pria bodoh yang akan memilihnya untuk berdansa.
Arania tersenyum mengejek pada Lilly, walau dalam hatinya ia sangat ingin.
“Terima kasih.. kurasa tidak perlu”
“Ayolah” Lilly membujuk
“Aku tidak punya gaun” ujarnya beralasan berharap sahabatnya akan menyerah dan berhenti membujuknya.
“Aku punya banyak, aku akan meminjamkan gaunku yang paliiiiiing cantik untukmu dengan senang hati”
“Ti..” sebelum Arania menyelesaikan kata-katanya Lilly sudah lebih dulu menutup mulutnya.
“Nanti malam jam enam, aku akan menjemputmu dan akan menyulapmu menjadi puteri yang cantik” kata Lilly sepihak kemudian mengedipkan sebelah matanya.
“What?” Lilly memelototinya dengan kedua matanya. Bisa menebak bagaimana Lilly jika sudah marah? Sudah pasti lebih seram dari dosen ter-killer di kampus ini.
Kali ini Arania hanya bisa pasrah.
***
Johnny sudah berdiri dari tadi di area pesta. Namun matanya masih saja mencari-cari seseorang yang sepertinya sedang ia tunggu. Malam ini ia benar-benar terlihat seperti seorang superstar yang sebenarnya. Setelan jas berwarna hitam itu membuat wajahnya semakin terlihat tampan. Semua mata gadis tertuju kearahnya. Johnny mencoba untuk bersikap biasa, karena ia memang bukan tipe orang yang suka tebar pesona. Walaupun pesta dansa sudah dimulai dan terlihat beberapa pasangan sudah berdansa. Namun Johnny masih enggan untuk menari. Ia masih belum menemukan pasangan yang menurutnya cocok untuknya.
Jhonny berbalik. Bola matanya terhenti pada sebuah objek. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Apakah ia tidak salah lihat?
Sudut-sudut bibir Jhonny terangkat naik. Ia terus memandang seorang gadis yang sedang berjalan kearahnya. Gadis yang mengenakan gaun berwarna soft pink itu benar-benar telah membuat terpesona. Gadis itu memang menutup matanya dengan topeng sehingga Johnny tidak bisa begitu jelas melihatnya. Tapi itulah gadis yang ia tunggu. Dan ia sudah tau siapa gadis dibalik topeng itu. Johnny bisa merasakan gadis itu ikut tersenyum kearahnya.
Tanpa ia sadari, kakinya berjalan kearah gadis itu. Gadis itu melepas topengnya dan menunjukan rupanya dibalik topeng itu. Rambut cokelatnya ia biarkan turun mengikal dan menjadi pemanis ditubuhnya. Mata mereka saling bertatapan dan berpandangan. Seolah tidak ingin melewatkan saat-saat ini, bahkan mengedip sekalipun rasanya sulit.
Gadis yang terlihat sangat cantik malam ini itu tersenyum kearahnya. Gadis itu juga tidak percaya bahwa ia akan mendapat moment seperti ini malam ini. Ia harus berterima kasih pada sahabatnya yang telah menyihirnya untuk menjadi seorang puteri walau hanya satu malam.
Johnny semakin melebarkan senyuman ketika mereka sudah berhadapan.
“Senang bertemu lagi denganmu Puteri Arania” ucapnya lembut.
Arania tertawa kecil. “Sejak kapan aku menjadi puteri?”
“Sejak aku tau bahwa aku menyukaimu” jawab Johnny.
Arania tertawa lagi. “Arania, Would you like to dance?” tanya Johnny dengan mengulurkan tangan kanannya kepada Arania, berharap gadis itu menerimanya. Arania mengangguk. Oh, kapan lagi ia akan mendapat hal-hal begini kan.
“Kau tau aku pedansa yang buruk” ujar Arania. Alis Johnny terangkat.
“Benarkah? Mari kita buktikan”
Johnny melingkarkan tanganya dipinggang Arania. Alunan musik klasik membuat Arania dan Johnny merasa menjadi satu-satunya pasangan yang sedang berdansa disana. Johnny masih tidak bisa menghapus senyumannya kepada Arania.
Arania masih belum bisa percaya apa yang terjadi malam ini. Ia menjadi seorang puteri yang sekarang sedang berdansa dengan pangeran tampan. Apakah ia seorang Cinderella? Apakah ia boleh meminta agar saat-saat ini tidak akan pernah habis dimakan oleh waktu?
“Kau kaget?” tanya Johnny memulai pembicaraan disaat mereka berdansa.
“Hem?” Arania bergumam tidak mengerti. “Kau tidak kaget tiba-tiba aku menghampirimu dan mengajakmu berdansa ‘huh?”
“Tidak” Arania berbohong. “Hahaha baiklah aku berbohong, aku sangat kaget. Disini banyak yang jauh lebih cantik dari pada aku. Kau bahkan tidak pernah mengingat namaku”
“Siapa bilang? Aku tau namamu. Hanya saja waktu itu kau terlalu sensitif”
“Aku tau kau adalah Arania, seorang gadis biasa saja bahkan kau bisa dibilang seorang gadis bodoh yang selalu ceroboh dalam melakukan apapun. Kau selalu menyalahkan dirimu. Kau selalu menganggap dirimulah yang paling buruk didunia ini. Apa aku benar?” lanjut Johnny panjang lebar, seolah ia sudah tau apapun tentang Arania.
“Bagaimana kau bisa tahu dan bagaimana kau bisa menyukaiku padahal kau tau semua keburukanku?” Arania mengerutkan alisnya.
“Aku menyukai seorang Arania yang sering menolong seekor kucing dijalan raya, aku menyukai seorang Arania yang hatinya tergerak ketika kau melihat orang kesusahan, aku menyukai seorang Arania yang pernah memaki pengendara mobil. Aku suka semua itu” Mata Johnny berkaca-kaca seolah hatinya damai ketika ia menceritakan hal itu pada Arania.
Arania hanya bisa melongo kebingungan dan menghentikan dansa-nya. “Kenapa berhenti?” Johnny heran.
“Kau..kenapa kau bisa tahu? Apa kau ada dilokasi kejadian?”
Johnny mengangguk. “Ya, waktu itu ada seekor kucing yang sedang menyebrang dan kau dengan beraninya menghentikan mobil orang lain dan membiarkan kucing itu lewat” ceritanya.
Arania memandang Johnny kebingungan namun di detik berikutnya ia tersenyum. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa hal kecil itu bisa membuat hati seorang Johnny tergerak. Padahal itu sama sekali tidak ada apa-apanya.
“Dan ini semua rencanaku dengan Lilly, aku yang menyuruh Lilly untuk menyuruhmu menjadi kurir buku kemarin. Aku yang menyuruh Lilly untuk memaksamu datang malam ini”
“Bodoh!”
“Haha. Kau jauh lebih bodoh karena selalu bersikap biasa saja ketika melihatku”
Mereka berdua tertawa kemudian bola mata mereka kembali bertemu.
“So, Puteri Arania. Would you be mine?”
Arania membulatkan matanya dan membuka mulutnya tidak percaya. Johnny sang superstar mengatakan hal ini padanya! Ini kalimat yang tidak pernah ia percaya akan keluar dari mulut Johnny. Arania cepat-cepat mengangguk. Ia tidak mau kelamaan menjawab dan membuat Johnny mengubah pikirannya.
“Yes, I would” jawabnya.
“Of course, you belong with me.”
***
THE END
okay.-. i know it was so so sooooo stupid story. hahaha
comment please, it would mean so much for me. xoxo
Rabu, 26 Desember 2012
MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)
BAB 10. MANAJEMEN SUMBER INFORMASI
PENDAHULUAN
Informasi yang semakin deras mengalir membuat setiap informasi harus diatur dengan baik agar tidak berantakan dan tercecer, termasuk dengan sumber informasi yang masuk ke dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manajemen berbagai sumber informasi dapat dilakukan dengan bantuan alat elektronik berupa komputer. Dalam pembahasan ini akan dibahas bagaimana mengatur berbagai sumber informasi.
PEMBAHASAN
10.1. Berbagai Pandangan Terhadap IRM
Mehdi Khosrowpour mengemukakan kepada penulis buku ini, melalui surat pribadi, bahwa definisi IRM adalah, “Konsep manajemen sumber informasi mengenal informasi sebagai sumber oraganisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominant yang lain, seperti orang, bajan, keuangan, peralatan, dan manajemen. Lebih jauh lagi, IRM ini menghendaki adanya manajemen komprehensif terhadap semua komponen teknologi pemrosesan informasi maupun terhadap elemen manusia, agar keduanya dapat mengumpulkan, memproses, menyebarkan, dan mengelola informasi, yang merupakan aset organisasional yang utama. “Ia mengidentifikasi sumber informasi yang meliputi: informasi, hardware pemrosesan, software pemrosesan, telekomunikasi, otomatisasi kantor, struktur sistem informasi, para professional system, end-user, dan struktur manajemen. Pandangan mengenai IRM dalam buku ini adalah sesuai dengan definisi dan dafar sumber yang dikemukakan oleh Khosrowpour ini.
10.2. Informasi Sebagai Sumber Strategis
Kita telah mengetahui bahwa perusahaan berada dalam lingkungan yang terdiri atas elemen-elemen, seperti pelanggan, pemasok, pemerintah, dan pesaing. Pandangan ini dilukiskan pada gambar 19.1. Perusahaan berusaha untuk menetapkan arus sumber fisik dan informasi secara dua arah dengan semua elemen tersebut kecuali dengan pesaing. Secara ideal, hanya arus informasi yang masuklah yang menghubungkan perusahaan dengan pesaingnya.
Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memelihara operasi yang menghasilkan keuntungan, sehingga ia dapat terus memberikan produk dan pelayanan (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Perusahaan harus menjalankan tujuannya tersebut dalam kendala yang diakibatkan oleh lingkungan.walaupun semua elemen dapat mengakibatkan terjadinya kendala, namun yang paling kelihatan adalah yang datangnya dari pesaing. Pesaing secara aktif berusaha untuk menyaingi keberhasilan perusahaan tersebut.
Dengan memahami lingkungan perusahaan ini, manajemen berusaha untuk mengerahkan semua sumber-sumbernya dengan suatu cara agar ia mencapai competitive advantage (keuangan kompetitif) yaitu mendapatkan bagian di atas pesaing dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Berulang-ulang perusahaan telah mengerti bahwa salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif adalah informasi.
10.3. Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi
Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif maka penggunaannya harus direncanakan. Lebih dari itu perencanaan tersebut harus dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang. Aktifitas perencanaan yang menidentifikasikan sumner-sumber informasi yang akan yang akan diperlukan pada masa yang akan dating dan cara penggunaannya dinamakan SPIR (Strategic Planning for Information Resources). Gagasan utama yang mendasari SPIR ini adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan rencananya untuk sumber-sumber informasinya. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwa SPIR adalah hal yang paling penting kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis. Namun demikian manajemen belum menyadari akan pentingnya SPIR ini. Kesadaran tersebut berkembang secaara bertahap. William R.King professor pada University of Pittsburgh menetapkan tiga tahapan ini yaitu pra-perencanaan IS strategis, era SPIR awal dan era SPIR modern.
10.4. Manajemen End User Computing
Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalami perubahan. Selama beberapa tahun, trend operasi pelayanan informasi terpusat telah berubah menjadi trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi keseluruh perusahaan, terutama dalam bentuk mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dari pemakai ini terdiri atas software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unitpelayanan informasi atau diperoleh dari sumber-sumber luar. Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya mengunakan komputer. Mereka ini juga mendisain dan mengimplementasikan aplikasinya sendiri.
Sekarang perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengolah sumber-sumber informasi yang tersebar tersebut . dalam bagian in, kita akan meneliti gejal-gejalanya dan mencari beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar ia dapat mencapai tingkat kontrol yang diharapkan.
JENIS END-USER
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis.
End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.
User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
Strategi End User Computing
Tugas perusahaan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan end-user computing yang memberikan fleksibilitas kepada pemakai untuk melekukan inovasi dalam penggunaan komputer, namun juga harus menetapkan kontrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan.
Suatu strategi yang telah terkenal adalah penetapan atau pembangunan pusat informasi, ini merupakan pemecahan yang dapatdiimplemestasikan dengan cepat, namun hal ini harus diikuti oleh perubahan-perubahan yang mendasar dari sifat-sifat yang telah permanen. Sutu contoh perubahan yang mendasar ini adalahbahwa pelayanan informasi melepaskan tugas sebagai pemrosesan dan ia diberi tugas khusus untuk mengontrol jaringan. Pada bagian dibawah ini, kita akan membahas dua strategi tersebut.
Categories
My Task,
Sistem Informasi Manajemen,
Tugas Softskill
SIKLUS HIDUP SISTEM
BAB 9. SIKLUS HIDUP SISTEM
DEFINISI
Siklus hidup sistem (system life cycle ± SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
TAHAP PERENCANAAN
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
• Menentukan lingkup dari proyek
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.
• Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.
• Mengatur urutan tugas
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.
• Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.
Langkah-langkahnya
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer.
3. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f. Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang perlu dilakukan yaitu :
a. Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
b. Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).
TAHAP ANALISIS
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun tahapannya yaitu :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :
a. alasan perusahaan melaksanakan proyek
b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :
• Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.
• Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai.
• Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
• Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,
• Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
• Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
• Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.
TAHAP IMPLEMENTASI
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :
a. Surat yang ditransmisikan
b. Tujuan dan kendala sistem
c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.
d. Jadual pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).
6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status
proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.
10. Masuk ke sistem baru.
Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
e. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi.
f. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
g. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu.
h. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.
Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang.
TAHAP OPERASI
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
PROTOTYPING
Memberikan ide bagi designer sistem maupun user potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.
Jenis – jenis Prototype :
1. Jenis I , akan menjadi sistem opersional.
Langkah – langkahnya :
Mengidentifikasi kebutuhan user.
Mengembangkan prototype.
Menentukan apakah prototype dapat diterima.
Menggunakan prototype.
2. Jenis II , langkah – langkahnya :
Mengadakan sistem operasional.
Menguji sistem operasional.
Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
Menggunakan sistem operasional.
DEFINISI
Siklus hidup sistem (system life cycle ± SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
TAHAP PERENCANAAN
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
• Menentukan lingkup dari proyek
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.
• Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.
• Mengatur urutan tugas
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.
• Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.
Langkah-langkahnya
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer.
3. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f. Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang perlu dilakukan yaitu :
a. Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
b. Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).
TAHAP ANALISIS
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun tahapannya yaitu :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :
a. alasan perusahaan melaksanakan proyek
b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :
• Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.
• Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai.
• Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
• Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,
• Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
• Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
• Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.
TAHAP IMPLEMENTASI
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :
a. Surat yang ditransmisikan
b. Tujuan dan kendala sistem
c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.
d. Jadual pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).
6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status
proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.
10. Masuk ke sistem baru.
Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
e. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi.
f. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
g. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu.
h. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.
Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang.
TAHAP OPERASI
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
PROTOTYPING
Memberikan ide bagi designer sistem maupun user potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.
Jenis – jenis Prototype :
1. Jenis I , akan menjadi sistem opersional.
Langkah – langkahnya :
Mengidentifikasi kebutuhan user.
Mengembangkan prototype.
Menentukan apakah prototype dapat diterima.
Menggunakan prototype.
2. Jenis II , langkah – langkahnya :
Mengadakan sistem operasional.
Menguji sistem operasional.
Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
Menggunakan sistem operasional.
Categories
My Task,
Sistem Informasi Manajemen,
Tugas Softskill
Langganan:
Postingan (Atom)