Jumat, 27 Januari 2012

My Lovely Idol | Part 2

Diposting oleh Icha Elias di 01.04
Tittle : My Lovely Idol
Author : Icha Elias or Ummu Aisyah (@MrsEliasChoi on twitter)
Rating : PG 13
Length : Series
Repost from :  http://mrschoiminho.wordpress.com/
Cast : Choi Sanghee, Lee Donghae, Lee Hyukjae and all others

Lee Donghae POV

Saat ini aku memang sedang memikirkan gadis gila itu tapi kenapa secara kebetulan handphonenya bisa kutemukan begini ??
Tapi jika handphonenya ada ditanganku sekarang, aku bisa mempunyai alasan untuk bertemu dengannya.
Pikirku, aku masih membuka – buka foto – foto gadis gila itu, ternyata gadis itu narsis juga, fotonya banyak sekali disini.
“apa ini ??” aku mengernyit saat aku melihat sebuah foto seorang gadis, ya, tepatnya gadis gila itu bersama seorang pria tampan, tinggi dan keren.
“choi siwon ?? ada hubungan apa dia dengan gadis gila ini ? tidak mungkin siwon itu pacarnya kan ?” kataku tidak percaya,
“Choi Siwon dan Choi Sang Hee” bacaku melihat sebuah tulisan, yang tepatnya ada dibawah foto tadi.
Ahh ! ternyata mereka adik kakak.
Sama sekali tidak bisa dipercaya .. kenapa tinggi mereka sangat jauh ya ??

Pantas saja dia bilang oppanya lebih tinggi dariku, ternyata .. oppanya itu Choi Siwon.
Jelas saja jauh !!
Tak lama kemudian handphone gadis itu bergetar, aku melihat sebuah tulisan yg ada dilayar display “panggilan masuk”
“aish, siapa yang menelpon ??” gumamku bertanya – tanya
Dengan cepat kuangkat handphone itu dengan malas. Semoga yang menelpon adalah penggemarku jadi ia bisa mengenali suaraku ini ==’ tapi kurasa itu tidak mungkin, mengingat pemiliknya adalah gadis gila bernama Choi Sang Hee
“yoboseyo ??” sapaku pada seorang diseberang
“YA !!!! PENCURI HANDPHONE KEMBALIKAN HANDPHONE KU !!!!” teriak suara diseberang telepon ini, suara amat sangat cempreng menyebabkan aku harus menjauhi handphone dari telingaku, jika aku masih ingin hidup (?)
“aish, gadis itu diberi makan apa sih ??” kataku kesal, pelan – pelan kudekatkan kembali handphone itu ke telingaku
“hei !! pencuri gila !! kembalikan handphoneku atau kau akan kuadukan pada pengacaraku dan akan kutuntut kau dengan tuduhan mengambil handphone gadis cantik !!” teriaknya lagi,
“omo ~ aku bisa iritasi telinga jika berbicara dengan gadis ini” keluhku memegang telingaku.
“dasar pencuri jelek !! apa kau tidak punya handphone haaa ??? sehingga kau mencuri handphoneku, kau tau handphone itu salah satu bagian hidupku !! disana banyak sekali foto – foto eunhyuk oppa .. untuk mengumpulkan foto sebanyak itu tidak mudah tau !!!” ocehnya tidak jelas, masih tetap berteriak di telingaku, dan kurasakan telingaku mulai memanas
Seenaknya saja gadis ini bilang aku tidak punya handphone ==” membeli handphone sejenis ini sepuluh pun aku juga mampu !! :@
“yah !! kenapa diam ??? cepat kembalikan handphoneku !!!!!!” pekiknya semakin kencang
“hei !! kau ini wanita bukan sihh ?? bisa tidak kalau tidak berteriak ???”
“omo ~ aku bisa iritasi telinga jika berbicara dengan gadis ini” keluhku pelan
Kupegang telingaku yang semakin memanas karena teriakannya tadi.
“hei, kau ini diberi makan apa sih ?? suaramu itu”
“kenapa suaraku ?? ingat ya .. tak akan ada ampun untuk pencuri sepertimu .. CEPAT KEMBALIKAN”
“sepertinya gadis ini marah sekali ya -,- padahal yang menjatuhkan handphone nya kan dia sendiri” gumamku pelan
“ehem .. gadis manis ~ lebih baik kau ingat – ingat dulu .. apakah aku pernah mencuri handphonemu ??”
“ya !! kau pencuri tapi bodoh sekali ya . mana mungkin aku tau ?!”
“Choi Sang Hee” lembutku memanggil dirinya, setidaknya aku ingin meredakan sedikit emosinya
“ha ?? kau tau namaku ?” ia heran , tentu saja aku tau .. handphonenya ka nada ditanganku, benar – benar gadis bodoh
“baiklah, kau ingin handphonemu kembali ??” tanyaku dan setengah berpikir
“tentu” jawabnya enteng , sepertinya amarahnya mulai mereda akibat kupanggil ia lembut tadi.
“dan kau bersedia melakukan apapun untuk mendapatkan kembali hanphonemu ini kan ?” tanyaku dengan nada lembut, tentu saja agar dia menuruti semua yang kukatakan.
“maksudmu ??” ia balik tanya, sepertinya ia masih tidak mengerti
“babo !”
“mwo ? kau bilang aku apa ??”
“babo .. kenapa kau tidak dengar ??”
“aish , sudahlah apa yang harus kulakukan agar kau mengembalikan handphoneku ??” tanyanya pasrah, tampaknya ia setuju
“hum ~ datanglah ke apartemenku , otthae ??” ujarku , kuharap ia akan menuruti permintaanku
“mwo ?? memangnya kau pikir aku ini gadis apaaaa haaaaaaaaa !!! jika kau ingin bermain – main silakan dengan gadis lain !! aku bukan gadis murahan ..”
Ia mulai memaki – maki ku lagi, padahal niatku ini baik . =___=
Jika aku bertemu dengannya pasti sudah kusobek mulutnya.
“yah ! datang saja dulu .. aku juga tidak akan melakukan hal yang aneh padamu .. kau tau aku hanya nafsu pada gadis seperti KIM HANEUL ! dan lebih baik kau melihat kaca .. apakah dirimu sudah secantik dan seseksi dia !!!” balas ku tak kalah teriaknya dari gadis gila itu.
“kau ….” Ucapnya , ia terdengar kehabisan kata – kata.
“ck ~ lebih baik kau datang ke apartement ku dulu, apartemen Everlasting lantai 13 nomor 861015 .. kau bisa melapor oppamu yang tampan itu jika terjadi sesuatu padamu” ucapku akhirnya.
“….”
“baiklah .. sampai bertemu besok , annyeong gadis gila ~”
Klik ! kututup saluran telponnya, sambil menahan tawa .
“hahhahahaha … aku bisa membayangkan ekspresi gadis gila itu ! XD” kataku dipenuhi tawa.
Aku harus memikirkan apa yang harus kulakukan untuk membalaskan dendamku padanya, kuperintahakn otakku agar mencari cara untuk membalas dendam pada gadis itu.
“ahh ~” ucapku setelah menemukan cara untuk membalasnya, senyum puas tersungging dibibirku.
“Lihat pembalasanku Choi Sang Hee hahahahahahahahaha” kataku dan kembali tertawa

Donghae POV End

***

Author POV

“bukan !! bukan !! bukan begitu, kau terlihat kaku Sang Hee-ya .. kalau begini bagaimana kau bisa terpilih jadi ulzzang !!” omel seorang gadis dengan kamera photographer (?) pada Sang Hee
“yah !! kalau begitu aku harus bagaimana ?? kau ini bawel sekali sih” Sang Hee mendengus frustasi
“gaya yang benar  tidak usah malu – malu !! biasanya kau ini hantu kamera !!”
Plettaaakkk !!!
Sang Hee dengan cepat melemparkan sebuah kotak (?) ke kepala sahabatnya itu.
“aigoo .. appo ~” keluh sahabatnya sambil mengusap – usap kepalanya
“rasakan  kau Han Hyejin …” ujar Sang Hee pada Hyejin sambil tersenyum puas
“aissh, jahat sekali .. kalau begitu aku tidak akan membantumu memotret” kata Hyejin berpura – pura kesal, ia segera beranjak dari kamar Sang Hee
Namun Sang Hee mencegah tangan Hyejin
“hehehehe .. Mianhe … aku hanya bercanda kok, sungguh ^^V, aku tidak akan menimpukmu lagi” pintanya sambil nyengir
“heish !! baiklah kali ini saja aku tidak akan memaafkanmu lagi !!” kata Hyejin geram
“nah .. begitu” ujar Sang Hee
“awas kau ..” ancam hyejin “hehehehehe” namun gadis itu malah tertawa =________=
“aishhh .. berhenti tertawa kau !! tawamu menyeramkan tau !!” kata Hyejin sensi tapi Sang Hee tetap nyengir, karena ia tau kelakuan sahabatnya sendiri jika sedang sensitive.
Kemudian Sang Hee kembali berdiri dihadapan Hyejin dan kembali berpose, sementara Hyejin menyiapkan kamera dan langsung menjuruskan kamera itu pada Sang Hee
“nahh … seperti itu !! cantik hahahha”
“aku ini memang sudah cantik !!”
“terserah ! hahaha” kata Hyejin akhirnya, Sang Hee hanya cemberut dan menggerutu tidak jelas.
Jepret !! Jepret !! Jepret !! *suara apasih nih !! ganggu aja #plaaakkk*
Suara aneh itu  masih tetap terdengar,
“ahh selesai .. kurasa beberapa foto ini sudah cukup kau kirim ke agensi”
“jeongmal ?? coba kulihat” pinta Sang Hee yang sudah berada disamping Hyejin, lalu Hyejin menyodorkan kamera yang langsung diambil oleh Sang Hee
“aigoo .. foto – fotonya bagus sekali !! bagaimana kau bisa melakukannya ??”
“cish kau tau aku pandai dalam memotret”
“ne aku tidak akan meragukan kemampuan sang photograper nona han kekekekek ~”
“sudahlah ..” ujar hyejin malas
“ahh .. sang hee-ya , kudengar handphonemu hilang ??”
“um .. ne ..” sang hee mengangguk sambil menlengkungkan bibirnya kebawah, terlihat bahwa ia sedang susah (?)
“jincha ??” hyejin membulatkan matanya tidak percaya, padahal selama ini hanphone adalah hal terpenting dalam hidup sang hee, makanya ia tidak percaya bahwa benda itu bisa hilang dari pengawasan sang hee .____.
“lalu ?? semua datamu bagaimana ??”
“aku sudah menelfon ke handphoneku, yang mengangkat seorang pria, dia menyuruhku untuk datang hari ini ke apartemennya” jelasnya, dengan masih tetap mengutak atik kamera bermerk Nikon milik Hyejin.
“haa ?? hari ini ??”
“iya ..”
“lalu mengapa kau tidak kesana ??” tanya hyejin sambil mengangkat sebelah alisnya
“omona !! aku lupa kalau ini sudah besok”
“haha bodohnya …” ceplos hyejin sengaja
“lalu aku harus bagaimana ??”
“pergi lah .. kau tidak akan memberikan handphonemu pada pria yang tidak jelas kan”
“apa aku harus sendiri kesana” ucapnya pelan, terlihat bahwa ia membutuhkan hyejin untuk menemaninya. Karena jujur saja Sang hee masih agak takut.
“tentu, kau itu sudah besar .. aku tunggu dikamarmu saja ^^, selamat berjuang .. Sang Hee-ya FIGHTING !!”
“geurae … doakan aku ya , aku takut T.T” katanya parno
“aisshh .. ne, aku pasti mendoakanmu, kau tenang saja .. telpon aku jika dia kurang ajar padamu”
“ne …”
“sudah sana pergi”  usir hyejin lalu ia duduk bersila diranjang milik Sang Hee,
Blaakk !!
Kali ini sebuah bantal mendarat ke wajah hyejin, tentu saja Sang Hee yang melakukannya
“ya !! lagi – lagi kau menimpukku” hyejin memegang kepalanya dan menatap Sang Hee kesal.
“kau mengusirku ?? ini kan kamarku !!” omel sanghee lagi, terlihat bahwa ia juga ikut sensitive
“ohh ne .. aku lupa haha” tawa hyejin, sanghee berdecak sebal.
Gadis itu menarik nafas sebentar lalu mengambil tasnya, ia lalu keluar dari kamar dengan ragu, ia melangkahkan kakinya dengan tak yakin hingga ia balik ke kamar lagi *=_______=a*
“kenapa kembali ??”
“anio .. aku takut .. temani aku hyejin-ah” ia tarik tangan hyejin, namun hyejin segera melepas tangannya
“perjuangkan sendiri Choi Sanghee .. kau harus menjadi orang yang bertanggung jawab, bila kau yang menghilangkan hanphone mu , kau juga yang harus bertanggung jawab atas semua itu, lakukan sendiri sanghee !! fighting !!!” jelas hyejin tidak karuan, sebenarnya gadis di depan hyejin hanya mengacak – acak rambutnya tidak mengerti, dan mencoba untuk pasrah.
“kau itu bisanya cuma bicara saja ya ck” gerutu sanghee sebal
“hehehe tenang saja chagiya ku ~ kalau terjadi apa – apa aku akan panggil oppamu ..” hyejin mengedipkan sebelah matanya. Sementara Sang Hee hanya mengangguk lemas.

***

“deg … deg …”
Itulah yang terdengar dari getaran jantungnya, ia begitu grogi dengan dirinya hari ini.
“aduh, apa aku harus memencet tombol ini” gumamnya ragu,  ia sudah berdiri tepat didepan pintu apartemen pria yang menemukan handphonenya itu,
Ia mengeluarkan jari telunjuknya dan bersiap memencet tombol itu, tapi entah kenapa, gadis itu masih tidak melakukannya juga.
“Choi Sang Hee .. aza aza FIGHTING !!” ucapnya seolah memberi semangat pada dirinya.
Ia menarik nafas panjang dan mengeluarkan pelan – pelan, lalu dengan yakin ia menekan tombol bell nomor 861015 itu
“ting tong ….”
Suara langkah kaki seseorang terdengar mendekati ambang pintu dan bersiap untuk membukanya
“blakk !!” terdengar suara pintu terbuka dihadapannya, sanghee memejamkan  matanya, ia takut kalau pria yang dihadapannya adalah pria yang menyeramkan.
Ia sudah membayangkan pria seperti apa, yang ada dibayangannya adalah pria tinggi besar, berkacamata hitam, dan berumis tebal.
“kau mungkin akan mati Choi Sanghee” ucapnya pelan, masih dengan memejamkan matanya.
“siapa yang mati ??” balas suara dihadapannya, suara yang tidak asing bagi Sanghee
Buru – buru sanghee membuka matanya dan melihat pria dihapannya itu, ia memandangi perawakan pria itu dari ujung kaki hingga puncak kepala. Sepatu putih, celana jeans hitam dan wajah itu !
Wajah yang baru saja kemarin Sang Hee temui, kenapa ia bisa berhadapan lagi dengan pria ini.
Yeah, artis menyebalkan yang ia temui kemarin.
“ka…kau !!” pekiknya kesal
“haish, apa yang kau lakukan disini ? kau tau tidak karena bertemu denganmu handphoneku hilang” adunya kesal, Sanghee menatap pria dihadapannya seakan – akan ia ingin menelan pria itu hidup – hidup.
“ini apartemenku ..” ujarnya enteng
“apa ???? tidak mungkin ! ini benar  apartemen 861015 kan ? tapi kenapa …aigoo” gerutu Sanghee kesal, ia menunduk sambil menghentakan kakinya. Menyesali perbuatannya sendiri
“kau membutuhkan ini kan ??” Tanya Donghae mengayun – ayunkan handphone flap dengan berbagai macam hiasan gantung chibi itu tepat didepan wajah Sanghee
“handphoneku !!” ia mencoba meraih handphonenya tapi tidak bisa.
“eiitt .. tidak semudah itu”
“apa ? kau mau apa ?? jangan kira aku sama seperti anak SMA lain, tak ada yang bisa kau harapkan dariku !!” teriak Sanghee kesal ia benar – benar sudah tidak sabar dengan perilaku pria ini, ingin rasanya ia mengambil handphonenya segera dan meninggalkan mahluk ini.
“yah . kau ini bicara apasih ? aku kan sudah bilang padamu, aku tidak akan melakukan yang aneh – aneh .. turuti saja perintahku gadis imut ~” ujar Donghae geregetan, jujur saja. Ia ingin mencubit pipi gadis itu
–a
“sireo .. kenapa aku harus menurutimu ?” Sanghee merubah posisinya, ia melipat kedua tangannya didada seolah ia menantang pria dihadapannya
“dasar bodoh ! kau ingin handphonemu ini kembali tidak ?!! kalau tidak kau boleh pulang !! kenapa tidak mengerti juga sih !!”
“ha ? jadi kau ingin memanfaatkanku ya ? kembalikan saja handphoneku” ia mencoba meraih hanphonenya dari tangan Donghae, namun apadaya Donghae jauh lebih tinggi darinya.
“tidak bisa ! lagipula aku tidak akan memanfaatkanmu ? masih banyak gadis yang lebih cantik darimu yang bisa kudapatkan … dan aku tidak butuh dirimu untuk kumanfaatkan, aku hanya ingin kau membantuku hari ini, jika kau ingin benda ini kembali ketanganmu” ujar Donghae panjang lebar, Sanghee terlihat berpikir.
Ia bingung apa yang harus ia lakukan hari ini ?
“eotthae ?” Tanya Donghae membuyarkan pikiran Sanghee, gadis itu mengangkat alis sambil menatap pria dihadapannya itu.
“memang kau ingin apakan aku sih ?” Tanya Sanghee lagi. Donghae menghela nafas, ia seakan sedang menjelaskan ke seorang anak TK
“kau ini bodoh ya ? kau kira aku akan nafsu dengan gadis sepertimu” ucap Donghae pelan, ia memajukan tubuhnya kearah Sanghee
“cish ! itu kan mulutmu saja, aku mana tau isi hatimu”
“ya ! aisshh sudahlah cepat masuk .. aku sedang tidak ingin berdebat” kata Donghae menyerah
“tapi ….” Sanghee terlihat ragu untuk melangkah, namun belum apa – apa Donghae telah menarik tangannya masuk kedalam apartemennya.
Sanghee tidak memberontak, ia pasrah pada pria itu. Sembari berdoa agar lelaki itu tidak melakukan hal aneh – aneh padanya.
Pandangan matanya mengelilingi seluk – beluk apartemen mewah Donghae, sedikit tercengang ia menggumam “wawww … besar sekali .. sebesar ini hanya tinggal sendiri”
“nah .. ini dia .. bawakan semua barang – barangku ini” suruhnya sambil menunjuk beberapa tas yang tergeletak dilantai, ada beberapa tas besar dan baju – baju seperti habis dilaundry *bener gitu tulisannya ? o.oa*
Sanghee kembali tercengang lagi, kali ini ia menahan dagunya agar tidak jatuh kelantai .__. melihat barang – barang dihadapannya
“mwoya ?? sebanyak ini ?” Sanghee tidak percaya, bagaimana bisa pria itu menyuruh gadis seperti Sanghee untuk membawakan barang – barangnya sungguh tidak bisa dibayangkan !
“ne, antarkan ke mobilku ya” Donghae menepuk pundak Sanghee lalu mengedipkan matanya, Sanghee geram ia mengepalkan tangannya seperti hendak meninju wajah pria itu.
Seenaknya saja ia menyuruh orang !
“haissshh … pria apa itu !!” gerutunya sambil mengiringi kepergian Donghae dari hadapannya
“jangan terlalu banyak menggerutu ! cepat bawakan” sahut Donghae mendengar yang mendengar gerutuan Sanghee.

***

Ditangan Sanghee kini sudah siap dengan berbagai perlengkapan keartisan Donghae, Sanghee merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia bertemu dengan seorang artis papan atas, tapi kelakuan pria ini sama sekali tidak menunjukan bahwa ia ini seorang bintang !
Bibir Donghae melengkung puas penuh senyuman, betapa tidak. Ia merasa berhasil telah membuat gadis itu menderita karena membawakan barangnya yang cukup banyak itu.
Ia sengaja menyuruh Sanghee membawa barang – barangnya, sementara itu Donghae hanya melenggang dengan santai didepan Sanghee, dan membuat Sanghee semakin ingin membunuhnya.
“hati – hati !! jangan sampai rusak kau membawanya, harga barang – barang itu tidak murah !” omelnya, entah kenapa hatinya begitu bergembira hari ini.
“arraseo … ya ! apa mobilmu masih jauh ? ini sudah lantai dasar kan ?” tanya Sanghee kesal, ia terlihat lelah, bagaimana tidak ? ia membawakan barang – barang itu dari lantai 13 hingga basement.
“sebentar lagi .. itu mobilku” jawab Donghae seraya menunjuk mobil sedan berwarna hitam itu.
“cepat taruh barang – barangku di bagasi ya” perintahnya. Raut kelegaan jelas terlihat diwajah Sanghee, ia menghela nafas panjang.
Setelah sampai dimobil, Sanghee bergegas memasukan barang – barang itu dibagasi mobil Donghae.
“sudah… kkajja kita berangkat” ajaknya
“mwo ? berangkat kemana ?” Sanghee heran “tentu saja kau harus mengantarkan barang – barang ini hingga tempat kerjaku … tugasmu mengantarkan barang – barang ini hingga ke kantor agensiku” jelasnya singkat. Sanghee kembali melotot, ia tidak percaya ini.
Kenapa pria itu semakin keterlaluan terhadapnya ?
“ya ! kenapa kau keterlaluan sekali ? apa aku pernah punya salah padamu ? dan kau kira aku ini asistenmu huh ?” kata Sanghee emosi, ia benar – benar tidak bisa menahan kemarahannya pada lelaki itu.
“jika kau ingin handphonemu kembali .. kau harus menuruti perkataanku hari ini .. arraseo ? dan jika kau tidak mau, kau bisa pergi .. handphonemu tetap kutahan .. bagaimana ?”
Pilihan sulit. Gumam Sanghee, ia benar – benar ingin mengambil handphone itu dari tangan Donghae dan berlari sekencang – kencangnya.
sabar Choi Sanghee … setelah kau mengambil handphonemu, kau tidak akan bertemu pria ini lagipikirnya.
“bagaimana nona Choi ?”
“OK, hanya hari ini ? jam berapa kau pulang ? aku harus pulang jam 4 sore, aku ini punya kesibukan juga”
“baiklah, hanya hari ini..” ucapnya sambil mengangguk setuju.
“ne .. aku setuju !”
Donghae kembali tersenyum evil, ia tersenyum penuh misteri. “masuklah .. aku tidak ingin kita membuang waktu” suruh Donghae
Donghae duduk perlahan dibalik kemudi setir dan terlihat Sanghee pun ikut duduk disampingnya.
Sesekali Sanghee menggerutu lagi, tiba – tiba Sanghee teringat sesuatu “uumm .. tunggu,yang kudengar kau tidak bisa menyetir ?” cegah Sanghee.
“benar … aku bisa menyetir, tapiii ….jangan lupa kau berdoa selama diperjalanan okay ?” Donghae kembali mengedipkan matanya pada Sanghee dan kali ini Sanghee membelalakan matanya.
Jujur saja, ia masih muda. Dan ia tidak ingin mati muda !!
“aku akan membunuhmu jika kau mengebut”
“membunuhku ? kita kan akan mati bersama … Choi Sang Hee” Donghae tersenyum lebar, dan mencolek dagu Sanghee.
Kemudian kaki Donghae menginjak pedal gas dan
“Cekittttttttttttttttt”
“huuuaaahh” teriak Sanghee diikuti oleh tawa Donghae “masa hanya begitu saja takut” Donghae mencibir lalu kembali menginjak pedal gas mobilnya.
Sementara Sanghee hanya menutup wajahnya dan berkomat – kamit disana.
“hana dul set … kitaaa jalaaannn” ujarnya kekanakan ia menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya sekencang mungkin
“kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ~ awas kau Lee Donghae aku akan membunuhmu”

TBC

0 komentar:

Posting Komentar

 

Icha's Room Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review